Jejak Yang Tertinggal (Hanya fenomena)

9/26/2013

Jejak yang tertinggal telah dimaknai sebagai jejak yang telah direkam, jejak yang sudah dilampaui lamanya perjalanan ini untuk mencapai suatu tempat. Tempat dimana dapat melihat, merasakan, dan memaknai hidup dalam setiap perjalanan.

Salah satu jejak yang tertinggal untuk ditulis adalah desa. Suatu desa di Kab. Begkayang ini telah menghantar ku untuk melihat kenyataan yang nyata. Desa yang jauh jangkaunnya ke kecamatan ini diperlukan waktu sekitar 2 hingga 3 jam dengan menggunakan transportasi air. Disini lah aktivitas masyarakat desa dengan jam tertentu menunggu transportasi air dan menyiapkan kebutuhan yang diperlukan penduduk tersebut untuk mencari makan.

Perjalanan menuju Desa Lomba Karya, Kec. Ledo, Kab. Bengkayang. 1262011.
Dalam perjalanan air tersebut, dapat dilihat hutan yang lebat dan hijau mengelilingi pinggiran sungai. Sungai tersebut juga biasa digunakan masyarakat untuk mandi dll. Dengan apa yang ada, sungai itu juga tempat anak-anak bermandi ria. Anak-anak yang polos yang belum mengerti aktivitas manusia disepanjang aliran sungai.

Sungai yang digunakan seperti ini  tidak dapat bedakan lagi. Ntah kapan sungai ini akan bersih dan jernih, dan jika untuk 10 tahun kedepan nya apakah akan terus seperti ini ? malang nya alam sekitar ku, setelah hutan apalagi dampak yang akan terjadi.  

Aliran sungai Dusun Pagoh dan sekitarnya. 
Mungkin yang tersisa untuk tempat air bersih yang mengalir ada disalah satu pertengahan jalan berbukit menuju dusun tetangga. Dusun Bentarat menuju Dusun Pagoh, itulah nama desa tersebut. Untuk perjalanan ini  hanya dapat berjalan kaki, dengan jalan setapak dan meninggi ini akan menghabiskan waktu kira-kira 3 jam lebih untuk sampai di dusun tetangga. Dusun yang masih mepercayai alam sebagai kehidupan ini, masih mempertahankan hutan, dan air sebagai hidup mereka. 


Beginilah sebuah kampung pedalaman di salah satu  Borneo Barat ini.
Dsini masih ada ikan segar sebagai tangkapan mereka untuk menu makan hari-hari. Pohon besar dan sekitarnya juga masih banyak buah hutan seperti buah asam, biasa untuk menemani perjalanan mereka memetik buah asam tersebut. Perjalanan yang menjadi sebuah pandangan akan kehidupan masyarakat yang tinggal jauh dari perkotaan ini, menjadi penghantar akhir dari jejak tertinggal ini.










0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close