Pendekatan Holistik, Mikro dan Komparatif

3/18/2014

Tahukah anda, seorang etnografer dalam melakukan kerja nya dilapangan (fieldwork) secara garis besar menggunakan tiga pendekatan, yaitu holistic, mikro dan komparatif. Untuk singkatnya Prof. Koentjaraningrat yang menjelaskan tiga pendekatan  adalah : Pendekatan holistic selalu mencoba meneliti sesuatu masalah sosial-budaya dalam rangka kehidupan masyarakat sebagai kesatuan yang menyeluruh. Metodologi holistic dikembangkan oleh ilmu antropologi ketika ilmu itu masih berada dalam fasenya terutama meneliti masyarakat pedesaan kecil, yang cangkupan  penelitian lapangannya dalam waktu yang relative lama, yaitu rata-rata memerlukan satu tahun.

Kemudian, Pendekatan secara mikro, konsekuensinya lebih lanjut dari penelitian-penelitian terhadap komunitas desa atau masyarakat kecil dalam jangka waktu yang lama. Dengan demikian, si peneliti dapat mempelajari segi-segi detail dari suatu gejala, sehingga dapat mengumpulkan data yang mendalam dan konkret tentang suatu masalah sosial-budaya tertentu. Data tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam usaha menganalisis masalah-masalah yang serupa pada kasus lain. Sedangkan metodologi kompratif yang metodologi nya merupakan kebiasaan bagi ilmu antroplogi sejak awal terjadinya dunia ilmiah. hal ini dikarenakan ilmu antropologi selalu menghadapi gejala aneka ragam bentuk masyarakat dan kebudayaan yang sangat besar.Dengan demikian, berbagai metode kompratif yang khas telah dikembangkan oleh antropologi, dan salah satu diantaranya adalah metode perbadingan “lintas kebudayaan” ( cross Cultural Method).


Untuk itu sebagai peneliti, seorang etnografer, secara garis besar menggunakan tiga teknil pengumpulan data dan informasi dilapangan secara kualitatif, disamping yang bersifat kuantitatif, diantaranya adalah dokumentasi, participant observasi dan wawancara etnografi.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close