Dengan
Memahami keberagaman terhadap etnik, maka suatu pandangan mengenai peranakan
mengacu pada keturunan Tionghoa yang telah banyak mengadopsi kebudayaan lokal
dan sudah tidak berorientasi secara kuat dengan kebudayaan Tiongkok. Sementara
istilah Totok mengacu pada keturunan Tionghoa yang masih memegang teguh kebanyakan
aspek kebudayaan Tionghoa.
Suatu
pandangan mengenai Etnis Tionghoa merupakan salah satu kelompok etnis yang
paling beragam di Indonesia. Dengan jumlah 2.832.510 jiwa, maka angka tersebut
mengindikasikan keberagaman identitas kebudayaan yang kompleks, seperti yang
dikemukakan oleh Suryadinata (2007) dan turut dilipatgandakan oleh kebudayaan
lokal (Coppel 1994).
Diantara
keanekaragamannya inilah, terdapat klasifikasi yang paling umum untuk membagi
etnis Tionghoa, berdasarkan tingkat asimilasi dengan kebudayaan pribumi, antara
lain “peranakan” dan “totok” (Suryadinata 1997). Maka, suatu konsep etnistas
pada suatu masyarakat yang lebih khusus dapat dipahami berdasarkan kebudayaan
mereka secara langsung.
Baca Juga : Etnisitas : Konsep Sebuah Pemahaman Keberagaman
Ketika
sebuah istilah apapun yang berhubungan dengan “ke-Tionghoa-an”. Maka, dengan melalui
proses panjang yang disebabkan oleh berbagai perubahan politik dan sosial,
mereka memilih untuk mengidentifikasi diri, dan bahkan bangga sebagai Cina
Benteng.
Dengan
suatu adanya istilah yang mendekatkan mereka pada kebudayaan Tionghoa Peranakan
(penilaian ini adalah berdasarkan subyektivitas informan). Maka, bagaimanakah
fenomena ini dijelaskan dengan konsep identitas etnis? Sebab anggota komunitas
ini seakan-akan diberhentikan dalam proses mereka menjadi pribumi, serta
“di-Tionghoa-kan” dan “mengTionghoa-kan” diri mereka dengan adanya perubahan
sosial yang terjadi di sekitarnya.
0 comments