Deklarasi Persaudaraan Dalam Menyerukan Berbagai Kepentingan Damai

2/10/2019


Dua pemimpin agama terkemuka di dunia awal pekan ini menandatangani deklarasi persaudaraan bersejarah, yang menyerukan perdamaian di antara negara, agama dan ras. Salah satu bagian penting yang menjadi otokritik bagi semua adalah pernyataan bahwa “Tuhan tidak perlu dibela,” yang sebenarnya sudah disampaikan mantan presiden Indonesia Abdurrahman Wahid 22 tahun lalu.

WASHINGTON DC (VOA) — 
Pemimpin Nadhlatul Ulama Abdurrahman Wahid pada tahun 1996 pernah menghebohkan Indonesia ketika mengeluarkan serangkaian tulisan, yang kemudian dikompilasi menjadi buku ‘’Tuhan Tidak Perlu Dibela.’’
Otokritik Gus Dur, dikecam keras berbagai kalangan yang sebelumnya juga telah mengkritisi pernyataan-pernyataan tokoh kelahiran Jombang ini, antara lain soal Islam yang ramah, bukan yang marah atau Islam yang kritis terhadap aksioma lama, serta Islam yang terbuka pada hal baru, dan sebagainya.
Dalam salah satu tulisannya terkait "Tuhan tidak perlu dibela," Gus Dur menyatakan bahwa dalam sejarah, agama memang sama sekali tidak dapat steril dari berbagai hasrat dan kepentingan manusiawi, sehingga pada titik tertentu kerap ditunggangi dan diseret ke wilayah yang cukup politis, menjadikannya semacam legitimasi sikap politis dari kepentingan suatu kelompok.



0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close