Isu Keagamaan : Pandangan Isu Politik Terhadap Isu Keagamaan

3/12/2019

Kicauan serta pandangan terhadap pandangan politik, akan muncul ketika masing-masing kubu berbeda pandangan mengenai masing-masing kekuatan. Dimana, dalam hal ini terdapat yang namanya kekuatan Islam. Tidak pernah ada yang mendiskusikan bahwa hadirnya Prabowo merupakan jelmaan dari kebangkitan Islam wakil Islam, sembari Jokowi dituding bukan bahkan anti-Islam.

Sementara, pembahasaan saat ini akan benar bahwa Jokowi kurang representatif diangkat sebagai wakil Islam di Indonesia. Ia bukan tokoh organisasi Islam, seperti Gus Dur ketika itu, dimana dalam hal ini berbagai pandangan mengenai berbagai hal yang sangat aneh adalah ketika membingkai Prabowo sebagai representatif dibanding Jokowi. 
Sementara, lagi-lagi kisah Anies dengan elite di diskusikan dalam menyambut kontestasi politik adalah soal bagaimana calon pemimpin mampu memerangi korupsi. Segala hal yang potensial memajukan bangsa digarap betul, seperti memastikan kualitas pendidikan, kesehatan, transportasi, komunikasi, dan energi. Sama sekali tak pernah menyinggung isu etnis dan agama.

Lagi, dan lagi Entah kenapa isu yang tak punya korelasi langsung membangun negeri itu malah kini mengalir deras. Tetap memimpikan Anies untuk kembali menggaungkan perlawanan terhadap kempanye gelap, terutama yang tertuju pada kedua kubu berupa permainan isu-isu agama.

Untuk lebih rasional maka, nalar politiknya pun cukup memadai. Sebagai Jubir Jokowi-JK di Pilpres 2014, ia sukses. Mengalahkan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 pun adalah bukti kepiawaian Anies mengelola emosi massa. Tetapi, sangan disayangkan, ketika narasi itu beda konteks. Andai disampaikan untuk Pilpres 2019, bisa saya katakan, tak perlu lagilah bagi Jokowi untuk kampanye. 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close