Praktik Kebudayaan Jawa Pada Masyarakat Rantau

11/02/2020

Memahami sebuah kebudayaan tentunya berada pada posisi  bagian dari arak-arakan yang menarik untuk dipertontonkan bagi kebudayaan barat. Yang perlu diketahui bahwa pola migrasi mereka, serta dampak dari program pemerintah yang menjadi rencana kerja dalam memperbaiki sumber daya manusia, serta memperkecil persoalan kemiskinan, serta status sosial di masyarakat.

Menarik untuk dipahami bahwa budaya Jawa dan Melayu tidak berbeda jauh dengan kebudayaan yang mendekati hasil asimilasi budaya yang mereka terapkan. Dengan berbagai persoalan terkait dengan kekuasaan, serta persoalan masyarakat ketika mereka datang dengan penyadaran yang amat tinggi.

Asal mereka berada pada sistem budaya campur yang diterapkan dilingkungan asal mereka, sehingga pola migrasi menjadi salah satu acuan terhadap persoalan masyarakat kota yang saat ini menjadi potensi konflik mengenai ekonomi politik di masyarakat.

Penerapan yang dilakukan dimulai dari sistem ekonomi, yang tentunya di rencanakan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan dan memanfaatkan hasil pajak di masyarakat. Dengan diketahui bahwa mereka yang bekerja adalah salah satu manusia atau tidak adalah satu bangsa yang memang berbeda, dan tidak menjadi pendekatan terhadap bangsa lainnya.

Pembelajaran yang dimulai dari lingkungan rumah mengenai budaya yang mereka terapkan, menjadi persoalan keberadan mereka diberbagai wilayah, dimulai dari aspek pendidikan, kesehatan, sosial, budaya dan politik.

Untuk diketahui bahwa mereka yang datang dengan alasan pekerjaan, serta kehidupan yang berpindah-pindah dapat diketahui dengan kejujuran mereka dalam bekerja, dan berbicara. Ketika mengetahui hal ini sebagai pengetahuan, dapat diketahui pola prilaku mereka terhadap aspek dinamika sosial di masyarakat, yang akan tampak dengan kebudayaan lainnya, dengan perbedaan penyadaran diri, dengan berbagai hubungan suku yang mereka terapkan.

Masih dapat diketahui bagaimana mereka bekerja, dengan suku Batak, tidak berbeda jauh pola prilaku mereka terhadap pandangan agama. Dalam hal ini, kuburan menjadi symbol bagi kebertahanan mereka di berbagai aspek sosial di masyarakat, dan wilayah tempat mereka menetap.

Apa kontribusi mereka, mengenai pembangunan wilayah asal, dan wilayah migrasi mereka. Tentunya tidak ada, persoalannya hanya menjadi sampah masyarakat, yang kemudian diolah dengan keberdayaan mereka terhadap pembangunan manusia.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close