Pembangunan Konflik Politik Seksualitas, Orang Kesukuan Di Kalimantan Barat

5/27/2021

Pada studi sosial budaya di masyarakat, menjadi temuan terhadap pengetahuan yang disampaikan dengan seksama. Dalam hal ini kebudayaan Tionghoa menyampikan kesan moral melalui konsumsi makanan yang hendak diketahui dengan baik, hal ini disebut dengan pertukaran budaya di masyarakat.

Tetapi, sebagian dari manusia yang berada pada aspek Bahasa Jawa misalnya tidak sepenuhnya memahami dan menerima budaya Tionghoa di Jawa, karena dengan berbagai persoalan ekonomi politik yang melekat pada persoalan itu, yang berdampak pada layanan publik.

Hal ini jelas, bagaimana mereka menerima pajak dengan pembangunan yang berasal dari ekonomi masyarakat Tionghoa. Perubahan sosial ekonomi dengan konflik yang berasal dari masyarakat Melayu di Kalimantan Barat, suatu pengetahuan dinamis terhadap perubahan antara agama Katolik, Kristen dan Islam (2021) Indonesia.

Berbagai pembangunan Nasional yang diketahui dengan baik bagaimana mereka bersikap pada Orang Jawa & Batak. Hal ini terjadinya kelas bawah dengan adanya persaingan terhadap pertentangan kelas, maka dengan contoh mengakses ekonomi politik melalui sistem pemerintahan, sistem politik, dan seksualitas.

Pada masa ketika berkuasa diberbagai bidang seperti birokrasi (Kalimantan Barat, Indonesia 2008-2021), berlanjut pada rencana konflik Non Goverment Organisasi Sipil pengamatan Politik Lokal, lembaga 2011-2013.

Dengan demikan berbagai hal terkait dengan sistem budaya politik yang dibentuk berdasarkan atas kesukuan maka, muncul dengan pergolakan politik melalui ketidaksenangan pada penyimpangan sistem pendidikan misal (Kalimantan Barat) dan kesehatan, tentunya berdampak pada situasi masyarakat kelas sosial.

Moral yang berkaitan dengan nilai agama, menjadi asing bagi ketika orang Batak (Pendidikan) dan Orang Jawa (Kristen & Islam, Kalimantan Barat) Hal ini dimulai melalui sistem ekonomi politik yang terkesan mendesak dengan perlakukan mereka pada layakan publik, membutuhkan kesehatan sosial pada suku Orang Daya (Hilir).

Layanan publik, akan menarik diketahui pada Negara maju, sebut saja Negara tetangga seperti Malaysia, jelas dengan Negara kecil itu menarik masyarakat Tionghoa yang hampir 30% tinggal disana, selain Singapura.

Berbagai persoalan itu, masyarakat Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah dengan hal itu mereka pergi ke Negara tetangga untuk mencari kehidupan yang layak, seperti hal nya tidak ada sesuatu pada Negara Indonesia. 

Konflik sosial ekonomi muncul, ketika 1990an -2008 berlanjut (Orang Batak Sihombing & Melayu, Jawa 003) menjadi pertanda urbanisasi masyarakat ke berbagai Kota, tidak jelas dengan pembangunan ekonomi yang menjadi penting pada pasar bisnis ketika itu, pada krisis ekonomi, berlanjut pada orang batak Siregar (Katolik).

Setelah ekonomi membaik maka, muncul dengan sistem pembagian kelas, untuk masuk pada kelas menengah dengan sistem ekonomi politik bagi masing-masing suku, dengan istilah yang mampu menelan konsumsi itu adalah Orang Batak (makan orang), Orang Jawa (Islam, sebelum kristen), dan Orang Daya serta Orang Melayu di Kalimantan Barat, berdasarkan pencapaian hasil pemungutan pajak di Kalimantan Barat, Indonesia 2008-2021, melalui pendidikan (perlawanan agama Kristen) dan kesehatan.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close