Toleransi, Agama dan Kehidupan Sosial Di Masyarakat

8/31/2021

Masing-masing manusia memiliki pembangunan yang hendak dipahami dengan baik adanya upaya manusia dengan melihat potensi konflik idoelogi yang muncul berdasarkan kepercayaan mereka. Seringkali hal ini menjadi penting terhadap upaya manusia dalam menciptakan suasana konflik yang hendak dicapai misalnya.

Ketika masing-masing individu, kelompok, dan manusia yang hendak dipahami dengan baik bagaimana mereka hidup di masyarakat yang berperan dalam kehidupan sosial mereka di masyarakat saat ini. Masing-masing konflik pada masa modern berasal dari adanya manusia yang menciptakan ulah itu sebagai jalan atas pembenaran dan kehidupan mereka sebagai manusia.

Sehingga dalam hal ini, tidak heran bagaimana agama yang terjadi saat ini berperan terhadap konflik sosial yang tercipta dari ajaran agama baik itu Islam, Protestan dan Katolik di Indonesia. Indonesia berasal dari agama yang di impor sebagai jalan atas kehidupan sosial budaya dan agama mereka yang hidup sebagai manusia atau binatang.

Kenapa demikian, kira mereka bisa bersembunyi dibalik tembok agama dikarenakan ekonomi, politik, budaya dan kehidupan sosial mereka saat ini Agsutus 2021. Sehingga dengan cara yang baik untuk tidak ditiru, dimulai dari status sosial, kelas sosial, dan bagaimana mereka memperolehnya.  

Seksualitas, Keindahan Masyarakat Lokal

Politik seksualitas misalnya, dari orang Jawa, Dayak dan Batak, tidak heran jika orang Tionghoa terlibat dalam hal ini juga. Ketika berbagai kepentingan ekonomi akan tampak dengan aspek kehidupan sosial budaya di masyarakat, hendaknya dipahami perubahan sosial apa yang dicapai dalam kehidupan mereka.

Terutama dalam hal ini masing-masing suku berdasarkan orang misanya, bagaimana mereka hidup dalam pembangunan manusia berdasarkan profesi, baik itu tenaga kesehatan dan pendidikan, yang tidak jauh berbeda pengetahuan local mereka hendak diketahui membosankan misalnya.

Pembangunan ekonomi dan manusia akan berbeda jauh dengan apa yang mereka ciptakan dengan sistem sosial di masyarakat, sehingga berdampak tidaknya suatu kebudayaan yang muncul dengan adanya politik seksualitas yang tercipta berdasarkan cara-cara yang kotor, ambisi, kelas sosial, dan lainnya.

Dengan demikian, agama yang masuk pada suatu kehidupan sosial yang begitu berbeda pada lingkungan terkecil dalam suatu masyarakat, akan lekat dengan konflik yang diciptakan, baik itu persoalan sandang, pangan, dan papan.

Maka, hidup seperti itu menuai cerita baru bagi perubahan sosial mereka di masyarakat, hendak dipahami dengan adanya kepentingan sosial, budaya dan agama yang secara kasat mata tampak dengan adanya kebutuhan, tetapi menyimpang, terutama pada sistem konsumsi mereka di masyarakat saat ini.

 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close