Seksualitas, Kesehatan Covid 19 Tionghoa di Kalimantan

11/01/2021

Kalimantan - Kehidupan sosial Tionghoa Pontianak - Pedesaan dengan aktivitas mereka sebagai pekerja, pendidik, dan pedagang memang tampak pada setiap pagi mereka beraktivitas secara ekonomi, guna mencerdaskan dan merusak manusia dan Negara.

Hal ini jelas bagaimana pembangunan yang disiapkan pada suatu masyarakat ketika berada dalam suatu aktivitas kota, dengan sistem ekonomi politik (perompak kapal menjadi dokter, makan orang 1980 - 21) mereka hingga saat ini, karakteristik tidak tahu diri, sebagai orang Indonesia.

Ketika hal ini, berdampak pada kehidupan sosial budaya di masyarakat pengetahuan hendaknya dipahami sebagai persoalan konflik yang melekat pada persoalan sistem ekonomi mereka, dan kehidupan pada budaya mereka selama ini diterapkan ketika pagi.

Aktivitas pagi yang hendak dipahami dengan baik adalah ketika berbagai hal terkait dengan sistem budaya yang melekat pada kebudayaan bekerja, dan lainnya. Tampak bagaimana mereka merusak kesehatan dan kehidupan sosial budaya dan agama (Indonesia), pada masa Gubernur Cornelis M. H pada tahun 2008 – 2017 di Kalimantann Barat.

Tampak penerapan kesehatan dan pendidikan yang berada pada lingkungan gereja St. Yosep Katedral, tanpa memiliki rasa malu pula terhadap kehidupan etnik mereka, dan agama Katolik ( Indonesia ).

Berbagai aktivitas politik di pedesaan, dan kota tampak proses sistem ekonomi politik dan seksualitas yang mereka terapkan oleh Sihombing, Silaban - Jawa - Dayak - Tionghoa sungguh memalukan sebagai orang Etnik ( Perompak Kapal ).

Kbringasan suku Batak dan Dayak di Kalimantan, memang sudah terjadi pada masa kolonial Belanda, terutama pada asimilasi budaya masyarakat Tionghoa di Singkawang. Kebudayaan yang memunculkan berbagai aktivitas mereka selama kehidupan sosial budaya, dan politik di berbagai wilayah di Indonesia, tanpa terkecuali pada masyarakat Jawa.

Dengan begitu, berbagai hal terkait sumber ekonomi, sosial, politik mereka terapkan berdasarkan perjuangan kelas, pekerja, birokrasi, dan lainnya sebagai pedagang di pasar, serta petani. Perubahan dan kualitas hidup, dan bertahan hidup dengan merugikan orang lain, dan koalisi.  

Mereka sebagai persoalan kehidupan sosial, dan asimilasi budaya yang tampak pada kehidupan budaya (Jawa – Batak – Dayak - Tionghoa) dan agama mereka Sihombing 2008 – 2017, perusak kesehatan dan pendidikan di GKE Kalimantan di Pontianak.

Perubahan apa yang disampaikan ketika persoalan bencana kesehatan, dan teknologi terhadap covid19 terjadi di Kalimantan Barat, dan di DKI Jakarta, tentunya banyak yang meninggal 2020 – 2021 covid19 di Kalimantan secara khusus.  Pengetahuan dan teknologi begitu minim, tentunya berdampak pada pembangunan sumber daya manusia secara khusus di Kalimantan. 

Hasil dari sosialisasi politik, ekonomi, dan sosial di berbagai wilayah sehingga memiliki kualitas hidup yang rendah, dan berbagai aktivitas makan dan minum (mabuk - mabukan) di berbagai tempat layaknya budaya yang ada di pedesaan, merupakan aktivitas hak asasi mereka berkumpul sebagai manusia atau binatang.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close