Revolusi Mental, Industri Hingga Gerakan Buruh 2008 - 2016

1/24/2022

Hubungan media yang akhir ini menjadikan kritikan para presiden, dan perdana menteri Malaysia, pada tahun 2019 memang berada pada pemberitaan yang ditutup disetiap peristiwa yang terjadi pada setiap tahunnya.

Hal ini terjadi, dengan berbagai hal terkait dengan munculnya kontroversi berbagai pemilihan presiden, ormas, dan konflik sosial yang terjadi mengkhwatirkan berbagai kalangan, termasuk para aktivis, intelektualitas, dan peneliti di tingkat lokal, dan Nasional.

Berbagai persoalan terkait dengan aspek kehidupan budaya yang berada pada kondisi masyarakat yang berada pada masyarakat lokal, di setiap Kabupaten, dan Provinsi, tentunya memiliki karakteristik dalam menghadapi berbagai kehidupan demokrasi di Indonesia.

Masing-masing kepentingan politik, menyebutkan berbagai produk ideology, budaya, lingkungan, dan ekonomi yang berbarengan dengan aspek kehidupan sosial ekonomi di masyarakat. Hal ini menuaikan berbagai hal terkait dengan persoalan konflik sosial yang berada pada masalah manusia.

Kepentingan ekonomi, dan para pendiri memang menyimpulkan berbagai persoalan manusia, pada aspek ekonomi lokal,  yang dipenuhi berbagai kepentingan seksualitas berkelanjutan. Penyimpangan ilmu pengetahuan, di Indonesia, dengan adanya kepentingan budaya Tionghoa – Pribumi di Indonesia, termasuk persoalan kehidupan pengetahuan dan teknologi.

Pada tahun 2000an, krisis ekonomi terjadi dengan dasar dari suatu oknum dan hasil seksualitas, yang brutal masing-masing suku, serta konflik sosial yang direncanakan masing-masing elit politik, Golkar dan PDI Perjuangan, guna mendapatkan simpati diberbagai media massa di Pontianak.

Tidak hanya itu saya, berbagai persoalan dari hal tersebut memunculkan kepentingan ekonomi politik yang dihasilkan dari aspek kehidupan agama dan budaya, yang mungkin menjadi bobrok terhadap kualitas manusia berdasarkan sumber daya manusia di Pontianak, Kalimantan Barat.

Budaya itu muncul dengan adanya aktivitas di masyarakat yang hingga saat ini berada pada kondisi rill masyarakat, kepentingan mata uang, dan mata pencaharian masyarakat, terhadap kehidupan pendidikan sebelumnya, yang memang begitu direncanakan oleh PDI Perjuangan, dan oknum ekonomi di Pontianak.

Menjadi perhatian  saya, dalam melihat berbagai persoalan konflik sosial yang direncanakan, hingga kekerasan yang direncanakan dengan kehidupan budaya, suku Batak – Tionghoa, Dayak di Pontianak, berdasarkan perlindungan mereka pada pendidikan dan kesehatan, bagi yang tidak penkecimpung pada sistem ekonomi perkotaan 2011 - 15.

Budaya, malu menjadikan mereka peka terhadap kebudayaan mereka mengenai siapa mereka, dalam masyarakat yang primitif, dengan budaya dan pengetahuan yang masih minim, dan jail di Kalimatan Barat. Orang jail tersebut berasal dari kalangan kelas pekerja, buruh pelabuhan, yang tidak tentu identitas, serta kontribusi mereka di masyarakat sebagai binatang, Batak Sihombing, hasil seksualitas yang menjijikan di masyarakat.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close