Paus & Ateis, Kontroversial Mengenai Ekonomi Dan Kesejahteraan

3/10/2022

Dalam kapasitasnya sebagai Paus, seperti dilansir melalui BBC, ia mendesak para pemimpin dunia untuk mencegah ambisi moneter yang berlebihan, yang katanya telah menjadi mirip dengan penyembahan berhala uang, dan mendesak mereka untuk memberikan bantuan kesejahteraan.

Bahkan terkait kasus pedofilia yang tengah menerpa Gereja Katolik, Paus Fransiskus dalam wawancaranya dengan surat kabar La Repubblica tidak segan lagi untuk mengakui bahwa 2 persen dari total jumlah imam Gereja Katolik, termasuk uskup dan kardinal adalah pedofil atau setara dengan 8.000 orang seperti diwartakan.

Namun, di tengah banyak dari pemikiran dan tindakannya yang progresif dalam lingkungan Gereja Katolik Roma yang sarat akan menjaga nilai-nilai tradisional, kecaman bukan tidak pernah menghampiri. Bagi pihak pengkritik dan lawan-lawannya, Paus Fransiskus justru dianggap meminggirkan kaum konservatif dalam Gereja Katolik Roma.

Pandangannya terhadap dunia dinilai perspektif kiri dan bernuansa teologi pembebasan meski dirinya masih enggan mengakui. Bahkan ia pernah bertemu dengan Gustavo GutiƩrrez, tokoh yang banyak dibicarakan dalam rujukan teologi pembebasan yang melanda Amerika Latin masa revolusi.

Media-media internal yang menampung suara kritik untuk Paus Fransiskus ada yang menyebut bahwa ia menciptakan iklim ketakutan dan teror dengan pembersihan ideologis terhadap umat Katolik yang menjunjung tinggi ajaran tradisional Gereja.

Kolumnis Ross Douthat, seorang konservatif dalam opininya yang dimuat di The New York Times bahkan malah berpikir bahwa Fransiskus adalah terang-terangan seorang Trump lantaran perkataan-perkataannya yang berat dan berani, dan dikatakan tidak sabaran dengan ketentuan hukum gereja sehingga cenderung memberi perintah dahulu.

Islam & Terorisme

Pada tahun 2016, Islam tidak bisa disamakan oleh Terorisme, maka dari itu berbagai hal terkait dengan kekerasan Islam, maka pandangan dengan dalam Islam, akan di ketahui bagaimana kekerasan dalam Kristen.

Bagaimana dampak kekerasan tersebut terhadap kekerasan yang disampaikan, begitu juga dengan seksualitas yang tercipta berdasarkan rumah tangga, lingkungan dan pekerjaan pada sistem ekonomi. Hal ini juga pernah disampaikan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2017.

Sejumlah media-media internal juga masih rajin memberi klarifikasi dan penjelasan setiap kali Paus Fransiskus selesai melontarkan kata-kata yang mendobrak dan kontroversial dengan arah mengembalikan lagi pada nilai-nilai tradisional Gereja Katolik.

Seperti halnya pernyataan Paus Fransiskus baru-baru ini terkait ateis yang lebih baik daripada seorang Katolik yang buruk misalnya, ChurchPOP menjelaskan lagi bahwa transkrip pernyataan Paus Fransiskus tidak serta merta mengatakan bahwa menjadi ateis akan lebih baik dibanding menjadi seorang Katolik yang berlaku buruk.

Ucapan itu dikutip Paus untuk menunjukkan pandangan orang secara umum ketika melihat orang Katolik yang berlaku hipokrit. Tampaknya, sosok Paus Fransiskus masih akan terus menjadi momok bagi para penganut konservatisme meskipun dalam kesempatan lain, pandangan-pandangan Paus Fransiskus masih tampak selaras dengan nilai-nilai tradisional dan doktrin Gereja Katolik Roma.

Seperti perempuan yang masih tidak akan bisa memimpin misa, juga kebebasan memilih jenis kelamin di bangku sekolah yang masih dianggapnya sebagai penjajahan ideologis.


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close