Pada kehidupan sosial saat ini, dengan adanya konflik agama yang terjadi dimana-mana, dari ruang terkecil dalam suatu masyarakat, dapat dipahami adanya sistem konflik etnik dan agama yang begitu banyak diberbagai wilayah yang ada di Indonesia.
Beberapa pertikaian menajadi catatan bagi gereja, dan non
kristiani untuk masing-masing memahami dana menghargai satu dengan yang lain
dalam beribadah dimana anda berada saat ini. Maka, dapat diketahui bahwa
berbagai aktivitas keagamaan, dan ormas untuk saling memahami berbagai
perbedaan dan ragam yang ada di Indonesia.
Dalam beberapa dekade saat ini, ketidaksenangan, konflik sosial,
etnik dan agama sering terjadi hal ini karena adalah ulah manusia atau Orang
(keburukan) masing – masing individu, kelompok, dan ormas, yang senang memprovokasi.
Maka, dari itu berbagai hal terkait dengan aspek budaya sosial di
masyarakat hendaknya memahami masing-masing dinamika budaya yang berada pada
kondisi sosial di masyarakat sesuai dengan kepentingan politik, dan politik
agama.
Apa yang menarik dan dapat disampaikan bahwa, berbagai hal terkait
konflik agama di Jakarta beberapa tahun lalu (Ormas 2011), dan hingga saat ini terkait
dengan pesatnya ilmu pengetahuan, yang memiliki nilai terhadap agama, sudah
selayaknya dapat dilakukan dengan adanya hubungan moralitas dan etika masing –
masing budaya di Indonesia.
Perbedaan pandangan terhadap ideology merupakan hal yang biasa,
jika Negara lain. Tetapi tidak di Indonesia, saat ini. Dalam hal ini konflik ideology
menjadi penting dalam melihat berbagai persoalan di masyarakat terkait dengan
aspek kehidupan sosial, dan manusia itu sendiri dengan baik.
Ekonomi politik yang seringkali menjadi dampak terhadap hubungan
sosial yang semestinya menjadi baik ketika masalah ekonomi, politik, dan
masyarakat pinggiran, yang tidak senang dengan aktivitas ekonomi di masyarakat,
hendaknya menjadi penting dalam melihat berbagai hal terkait hubungan ekonomi
budaya dalam suatu Negara.
Negara itu maju seperti di Amerika Serikat, dengan adanya Tuhan,
dan ilmu pengetahuan yang baik, serta upah pekerja yang layak, menjadikan
mereka sebagai Negara yang baik, diantara Negara lainnya, tidak terkecuali
Negara miskin seperti di Indonesia saat ini.
Konflik kolektifitas demikian terjadi, lain hal nya dengan
persoalan manusia yang tidak mampu bersaing dengan Negara lainnya. Tetapi,
lebih banyak bicara dalam hal ini memang menjadi pandangan yang baik terhadap
aspek keagamaannya, dan keburukan manusianya sebagai bagian dari kehidupan
sosial budaya di masyarakat saat ini berada.
Pengetahuan menjadi penting, dan hal tersebut sebagai awal dari kehidupan sosial dan budaya, serta bagaimana oknum mengatur ekonomi, guna bersaing dengan cara yang curang dalam kehidupan budaya dan agama mereka di Indonesia.
Itu menjadi sentilan bagi setiap orang tua, untuk menyiapkan
moralitas dan etika, serta agama anak – anak mereka untuk tidak menjadi
teroris, dan pembuat onar konflik sosial, etnik dan agama saat ini. Indonesia,
mestinya menyadari bahwa Negara ini adalah miskin dan ini menjadi awal dari
kehidupan budaya mereka di masyarakat, pada pemerintahan saat ini pada Revolusi
mental dan Industri.
0 comments