Tionghoa Indonesia : Pribumi Pada Masyarakat Pluralisme Pada Agama Kristiani

5/15/2022

Indonesia, Budaya Tionghoa lekat dengan budaya masyarakat yang ada pada kehidupan budaya lokal yang menjadi aspek penting dalam melihat berbagai persoalan sosial dan gaya hidup mereka di masyarakat hingga saat ini.

Ketika penting dalam melihat berbagai apa yang mereka punyai dan dapatkan hendaknya digunakan bagaimana mereka hidup dengan persoalan manusia sebagai orang Indonesia, dengan kepentingan ekonomi dan seksualitas mereka sebagai kelas sosial yang rendah sebelumnya.

Masyarakat pluralisme akan tampak dengan dinamika budaya yang melekat pada budaya mereka sebelumnya di masyarakat. Hendak dikata mereka hidup berdasarkan masyarakat yang memiliki utang, dan kehidupan numpang hidup dan bertahan hidup terhadap pembangunan ekonomi yang melekat pada kebudayaan lokal hingga saat ini.

Hingga saat ini, akan tampak dengan masyarakat pluralisme yang memahami agama dan budaya, kesengajaan atau tidaknya konflik yang dibuat adalah suatu kejailan kehidupan sosial budaya mereka di masyarakat hingga saat ini terjadi.

Ketika memahami agama akan tampak kepentingan ekonomi politik, dalams suatu masyarakat berbudaya, baik itu berbagai hal terkait manusia dengan masalah persoalan masyarakat lokal yang melekat pada masyarakat yang hidup dengan kepentingan budaya hingga saat ini.

Kehidupan sosial dengan aspek bertahan hidup saling mengigit seperti anjing (menjilat darah), dan ayam yang begitu kotor itu adalah gambaran kehidupan sosial mereka di masyarakat hingga saat ini yang memiliki pandangan terhadap prilaku mereka, dimulai dari rumah, transportasi, dan lainnya.

Budaya tidak memiliki malu terhadap kebudayaan lokal menjadi perbandingan terhadap kebudayaan lokal mereka selama hidup mengereja, dan budaya di masyarakat hingga saat ini. Maka, dari itu ekonomi menjadi catatan bagaimana mereka hidup berseksualitas sebelumnya dengan adanya moralitas dan Etika kehidupan sosial mereka hingga saat ini.

Tionghoa di Indonesia, sebagai perantara dan hidup akan nakal dan jail sesuai dengan keimanan mereka sebagai manusia yang membutuhkan kehidupan sosial dan budaya di masyarakat hingga saat ini terjadi.  Pada tahun 2002 setelah krisis ekonomi terjadi selama covid 19 berlangsung.

Di Pontianak - Jakarta hingga konflik etnik yang terjadi hingga saat ini. Jika di Politik banyak mencari panggung di sini, terutama di Pontianak, hasil kepetingan ekonomi politik di Pontianak, Indonesia. Hanya orang kotor yang akan bergabung disitu. 

Sesuai dengan konflik sosial, etnik, dan budaya yang tidak mempunyai malu dari kedua orang tua mereka terutama di gereja Katolik Pancasila, (Keluarga Kudus) Kotabaru, dan Katedral Pontianak, HKBP, GKE, Islam Budha - Konghucu di Indonesia, terutama di Pontianak, untuk menjaga perdamaian.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close