Indonesia - Kekerasan etnik bermula dengan adanya budaya dan agama yang terjadi pada tahun 1990an terjadi, hal itu bermula pada penyebaran agama baru tumbuh dengan adanya kolonialisasi yang terjadi pada tahun 1930an di pedesaan Kab. Sintang.
Hal ini bermula pada penyebaran agama, dan letaknya misi di Indonesia oleh para uskup di
Indonesia dengan ambisi kedatangan mereka pada urbanisasi pendidikan pribumi
yang lekat dengan kepentingan pribumi berdasarkan penyebaran agama di
Indonesia.
Kebuasan dan pekerjaan mereka akan disadari dengan kelas pekerja,
pengusaha (Tionghoa Hakka - Hokkien), dan petani, pendidikan dan tenaga kesehatan di pedesaan, sebagai awal
dari pembangunan manusia yang berasal dari program independent terhadap
kepentingan pembangunan manusia dan Negara Indonesia.
Berbeda dengan adanya ekonomi kota, yang berdampak pada kehidupan
seksualitas mereka, dan hasil ekonomi budaya yang didapatkan disetiap pekerjaan dan
konflik yang diciptakan pada ruang gereja, lingkungan masyarakat, birokrasi,
dan tempat lainnya (orang).
Keengganan untuk tidak keluar rumah menjadi awal dari kehidupan
seksualitas yang terjadi dengan waktu atau jam kerja yang ditetapkan sebagai
kepentingan warga Negara Indonesia, termasuk masyarakat Tionghoa dan pribumi
disini.
Meletakan setiap kebijakan yang lekat pada mula dari awal
kehidupan sosial budaya, akan berada pada kondisi rill terhadap kekerasan yang
terjadi pada agama dan budaya di masa lalu, yang berasal dari kalangan kelas menegah
kebawah yang memang sudah terjadi pada
konsumsi makanan.
Peran makanan akan baik, terhadap penikmatnya, untuk dapat dicerna
dengan baik, dan tubuh akan lebih baik, hal ini memang seperti itu mulanya,
dalam penyebaran agama, dan budaya di Indonesia. Ragam budaya, dan ekonomi
menjadi penting dalam melihat berbagai hal terkait dinamika di Kalimantan
hingga saat ini pada masa 1990an – 2022.
Bagaimana kaum perempuan bekerja, dan bagaimana laki-laki berperan dalam kehidupan sosial budaya, dan agama yang ada di masyarakat hingga saat ini. Yang terpenting dalam suatu kehidupan budaya, serta ingin berkuasa pada bahasa, pendidikan, kesehatan, politik agama di Indonesia.
Akan berbeda dengan adanya
moralitas, dan etika terhadap sistem ekonomi yang sebelumnya diperoleh dengan
adanya moralitas, dan agama yang hendak terjadi di Kalimantan pada
tahun sebelum krisis ekonomi terjadi 1990an.
Hal ini dapat diketahui dari perolehan hasil ekonomi, sandang,
pangan dan papan, serta spritualitas yang terjadi sebagai alat tukar di
Indonesia. Suatu keindahan dalam melihat berbagai rencana kriminalitas,
diskriminasi, dan rasial memang sudah terjadi di Indonesia, tidak hanya di Ibu
Kota Jakarta 1990an.
Runtuhnya ekonomi di Indonesia 1999, menjadi awal dari penyakit sosial di masyarakat pada tahun 2022 di Indonesia, pada masa revolusi industry hingga saat ini dengan ditandai corona covid19 yang berdampak pada prilaku manusia, dan pengetahuan tenaga medis di Indonesia.
Secara khusus di Kalimantan, hal ini juga pertanda sebagai awal tingkat depresi, yang dibuat – buat atau tidak menjadi peringatan terhadap pengetahuan medis di Indonesia dan kekuasaan di Kalimantan Barat yang terjadi.
Dan dampak dari dari pengusaha ritel, dan birokrasi serta pengusaha ekonomi Indonesia, selayaknya mereka malu terhadap konsumsi makanan, infrastrukur, kesehatan medis, dan inovasi pribumi akan muncul, ketika mendekati Taipan di Indonesia.
0 comments