Pasar Bisnis, Moralitas, Dan Spritualitas

12/22/2022

Pontianak - Tionghoa Indonesia dan kekuasaan merupakan persoalan yang mendasar dari hidup masyarakat pribumi disini, dalam ambang kehancuran dalam melihat berbagai persoalan dan masalah seksualitas yang mereka terapkan hingga saat ini, hal ini tanpa terkecuali bagaimana hidup sosial budaya meletakan dasar dari budaya lokal.

Moralitas seksualitas hampir hilang ketika tuntutan masa berlangsung dengan adanya politik pada masa 1999 – 2008 disini, tanpa terkecuali fase birokrasi pada tahun 1970an yang menyisakan pekerjaan kerja, dan birokrasi dalam pembangunan ekonomi di Kalimantan.

Bagi mereka dengan budaya, dan spritualitas akan dipahami dengan adanya kehidupan sosial budaya yang melekat pada kepentingan dagang, dan seksualitas. Tionghoa Hakka berada pada ekonomi dan bisnis, tentunya memiliki rasa malu terhadap teknologi, dan pengetahuan diterima sebagai akademik, dan pengajar.

Suatu persoalan dalam kebuasaan teknologi, dan spritualitas menjadi penting dalam melihat aspek kehidupan budaya lokal, yang melekat pada dinamika sosial yang berasal dari kalangan birokrasi, dengan kepentingan politik seksualitas, dan kebijakan suatu daerah.

Pola pikir, yang tidak senang akan hal tersebut akan memaki, dengan kedudukan rendah mereka di Indonesia, bukan pejabat, dan biasanya orangtua mereka mengajarkan demikian, serta tidak menyadari sistem pembangunan ekonomi diterapakan hingga saat ini memunculkan rasa ketidaksenangan.

Kebijakan, mengenai ketidaksenangan dengan adanya dinamika hukum, budaya, politik dan seksualitas, mengarah pada materialistik, dan datang Tionghoa pada asimilasi budaya - agamamis kristiani - non, dan setiap kehancuran perdagangan, seperti market, teknologi, pendidikan, dan jasa medis.

Bagi mereka begitu bangga, akan menghadilkan ketidakpatuhan terhadap upaya manusia dalam melihat sistem ekonomi, dan psikologis dalam agama kristiani yang mereka percayai. 

Budaya malu menjadi awal bagi mereka mengenal budaya Barat di Indonesia, dengan label moralitas rendah, persundalan, moralitas ekonomi, dan seksualitas, yang berawal dari ekonomi dan bantuan Negara maju 1945 – 2022, Jakarta.

 

 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close