Pembahasan yang diangkat oleh Goffman dalam interaksi
simbolik tentunya membahas tentang identitas gender yang muncul dari interakasi
sosial dan termasuk dalam individu dan situasi interaski. Pandangan Goffman
tentang diri dibentuk oleh pendekatan dramaturginya. Diri ( Self) menurutnya
bukan milik actor, tetapi lebih sebagai hasil interaksi dramatis antara actor dan
audiens.
Diri (Self) adalah hasil dari interaksi drmatis, maka mudah
tergangu sekali selama penampilannya. Dalam hal ini, dramaturgi memperhatikan
proses yang dapat mencegah gangguan itu oleh karena saat berinteraksi actor ingin
menyampaikan sesuatu yang dapat diterima oleh orang lain dan aktor melakukan
manajemen impresi (pengaturan kesan).
Untuk membedakan indentitas diri dengan peran tentunya
berbeda. Sesuatu menjadi identitas hanya ketika aktor menginternalisasi dan
mengkostruksi pemaknaan yang berada
dalam proses diinternalisasi. Analisis interaksi simbolik menunjukan bahwa individu
terlibat dalam mempertahankan diri berdasarkan gender dalam berbagai situasi.
Teori etnometodologi
menekankan bahawa gender tidak melekat pada diri seseorang, tetapi dicapai
melalui interaksi dalam situasi tertentu. Kategori jenis kelamin adalah
kualitas individual yang secara potensial selalu ada. Dengan demikian, prestasi gender adalah
kualitas secara potensial selalu ada dalam situasi sosal. Dengan begitu,
konsepsi normative individu tentang prilaku laki-laki atau perempuan yang tepat adalah diaktifkan secara
situasional.
0 comments