Pengelompokan Masyarakat Dan Berbagai Sub Budaya Politik Nasional

5/30/2019


Secara tidak langsung, budaya politik merupakan yang paling dianggap intens dan mendasari sistem politik. Sistem budaya yang memiliki banyak sub-budaya politik yang dikarenakan banyaknya budaya daerah dalam sistem budaya Indonesia.

Masing-masing sub-budaya politik memiliki jarak yang berbeda dengan struktur politik. Kondisi perbedaan ini, kemudian turut diperbesar oleh letak geografis yang di miliki Indonesia. Berbagai kondisi ini, kemudian memunculkan pluralitas budaya politik.

Ketika, pengertian para ilmuwan sosial yang berusaha mengklaifikasi profil budaya politik Indonesia, misalnya Herbert Feith yang berpandangan bahwa Indonesia memiliki dua buah budaya politik yang dominan, yaitu Aristokrasi, Jawa dan Wiraswasta Islam.

Sementara itu, Clifford Geertz ketika mengupas kebudayaan Jawa, menyatakan bahwa Jawa terdiri dari kelompok sosial, yaitu santri, priyayi dan abangan. Pengelompokan masyarakat ketika itu dalam tiga sub-budaya politik yang meliputi (1) Petani Pedalaman Jawa dan Bali, (2) Masyarakat Islam Pantai dan (3) Masyarakat Pegunungan.

Dengan menyebutkan bentuk budaya politik merupakan sub-budaya atau budaya sub-nasional yang dibawa oleh pelaku politik hingga terjadi interaksi, kerja sama dan persaingan antarsub-budaya politik itu. Interaksi dan pertemuan antarsub budaya politik itulah, yang melatarbelakangi berbagai tingkah laku actor politik yang terlihat dalam pentas panggung politik Nasional kini.


Kemudiian, yang menjadi bagian pengaruh terhadap unsur sub-budaya politik yang berbentuk budaya politik asal, kemudian aneka sub-budaya politik yang berasal dari luar lingkungan tempat budaya politik asal itu berada, kemudian budaya politik nasional itu sendiri.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close