Berbagai
hal terkait dengan persoalan Papua, yang erat dengan persoalan halnya. Berbagai
terkait dengan dengan hak dasar, dapat diketahui berdasarkan kutipan “Karena
itu, kata dia, masyarakat asli Papua yang mengalami hal tersebut merasa
terpinggirkan dan merasa hak-hak dasarnya tak diproteksi. Menurutnya, itu yang
membuat mereka berpikir untuk lebih baik merdeka agar hak-haknya kembali
daripada berada di Indonesia.
"Itu kalaupun orang-orang itu
tidak masuk hutan, tidak terlibat dalam OPM, tapi dengan hal-hal itu muncul
perasaan-perasaan untuk lebih bagus saya merdeka saja supaya hak-hak saya
kembali," katanya.
Menurutnya, untuk mengatasi hal
tersebut, pemerintah Indonesia dapat melakukan pembangunan yang
mengintegrasikan hal penting yang berkaitan dengan orang asli Papua, seperti
hak politik dan ekonomi.
Ia mengatakan, pemerintah harus membuat orang asli
Papua tak termarjinalkan di tanah dan daerahnya sendiri.
"Jangan kita bilang NKRI harga
mati tapi buat mereka miskin di tanah sendiri. Itu kan tidak
bisa. Kita manusia ini, manusia manapun tidak akan terima," jelas dia.
Di samping itu, anggota Ombudsman,
Ahmad Su'adi, beberapa waktu lalu menyebutkan, pemerintah perlu segera
mengirimkan dengan tepat sasaran perbaikan pelayanan publik kepada masyarakat
bawah. Hal tersebut, menurut Ahmad, tidak terjadi selama ini. Menurutnya,
kegagalan akan pemberian pelayanan publik tersebut bukan hanya kesalahan
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Di samping itu, muliticultural policy
juga ia sebut tidak bisa ditunda dan harus dilakukan. Jika tidak, makan akan
terus terjadi potensi kerusuhan di Papua karena terjadi penyingkiran. Jadi,
kata dia, proteksi terhadap orang asli bukan hanya dalam hal jabatan saja, tapi
juga dari yang paling konkret.
Ia memberikan contoh kondisi di
pasar. Jangan sampai pasar benar-benar dikuasai oleh pendatang. Masyarakat asli
Papua harus mendapatkan bagian di sana. Jika kapasitasnya tidak memadai, maka
harus diadakan pelatihan kepada mereka.
"Harus ada program inkluksi
sosial. Jadi ada penyamarataan sumber daya manusia di sana, bahkan ada
afirmasi," terang dia.
0 comments