Puncak Krakatau Steel

12/06/2019

Mungkin tepatnya, perusahaan memang banyak teorinya, daripada prakteknya. Drama, mungkin masuk dalam jajaran masih minim untuk tingkat Korea. Tetapi, mau tidak mau perusahaan baja itu, harus di buka selebar-lebarnya untuk persoalan itu.

Hal ini, memungkinkan berbagai hal terkait dengan perusahaan baja itu bangkrut, mungkin tidak ada jembatan lagi dimana-mana, habis sudah. Sementara, tesis diberbagai persoalan baja masih dipertanyakan, apalagi bagi Negara-Negara lainya.

Untuk memimpin perusahaan baja itu, mental dan segala hal yang berkaitan dengan fisik dan ortak mesti sekarakteri karakter dari dasar industri baja. Yang membuat pemegang kebijakan politik tidak mudah mengambil putusan.

Mustahil kadang, tetapi itulah perusahaan yang mempersonanya menjadi puncak Krakatau steel itu. Persoalan dari perusahaan itu dapat dikutp “Jadi, Krakatau Steel perlu dijual atau tidak? Lihatlah angka berikut ini. Kebutuhan baja dalam negeri --di tahun 2019-- adalah 14 juta ton. Angka ini cenderung naik terus. Apalagi kalau ekonomi Indonesia terus meroket. Ruang untuk tumbuh masih sangat besar.

Produksi baja Indonesia saat ini 7 juta ton. Sudah termasuk pabrik stainless steel terbaru di Morowali, Sulawesi Tenggara “. (DI"s Way)

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close