Demokrat keluarkan strategi dengan masuk ke barisan PDIP di Pilkada Bangli 2020 dan Pilkada Badung 2020. Sedangkan di Pilkada Karangasem 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Tabanan 2020, dan Pilkada Denpasar 2020, Demokrat tetap berkoalisi dengan Golkar.
Strategi Demokrat berkoalisi dengan PDIP di sejumlah daerah ini, terbilang surprise. Karena, memang hak ini diketahui bahwa ini Demokrat dan PDIP seolah jadi rival bebuyutan ketika kursi Ketua Umum DPP Demokrat masih dipegang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kini, setelah tampuk kepemimpinan DPP Demokrat beralih ke tangan Agus Harimurti Yudhoyono.
Buat sementara, di Pilkada Bangli dan Pilkada Badung kita berkoalisi dengan PDIP. Kita realitis menghitung kondisi politik," Supadma mengatakan, Demokrat ingin membangun Bali secara kebersamaan sesuai dengan aspirasi rakyat. "Di Pilkada Badung dan Pilkada Bangli, kita sudah survei dan serap aspirasi rakyat. Maka, kita gabung ke PDIP.
Peta politik yang
diketahui dapat dipahami dengan hubungan berbagai partai, tentunya diambil
kebijakan mengenai persoalan bahwa Partai Demokrat sudah pasti harus berkoalisi
ketika tidak bisa mengusung paket calon secara mandiri.
Dengan adanya, Peta politik yang
diketahui dalam berbagai hubungan sistem politik sosial yang berdampak pada
persoalan kombinasi dan posisi pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah
yang diusung Demokrat.
0 comments