Karl Marx : Pemikiran Sosial Budaya Mengenai Kelas Pekerja

10/09/2020

Pandangan mengenai pemikiran Karl Marx, secara Historis merupakan istilah yang sangat berguna untuk asumsi - asumsi dasar mengenai teorinya. Dari The Communist Manifesto dan Das Kapital, dimana penekanan Marx adalah pada kebutuhan materil dan perjuangan kelas sebagai akibat dari usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan.

Menurut pandangan ini, ide-ide dan kesadaran manusia tidak lain daripada refleksi yang salah tentang kondisi-kondisi materil. Perhatian ini dipusatkan Marx sebagai pemikiran Marx untuk meningkatkan revolusi sosialis sehingga kaum proletariat dapat menikmati sebagian besar kelimpahan materil yang dihasilkan oleh industrialisme.

Pemikiran Marx, merupakan hasil dari suatu pemahaman ilmiah yang dapat diterima tentang gejala sosial dalam mengambil sikap yang benar terhadap hakikat permasalahan itu. hal ini mencakupi pengakuan bahwa manusia tidak hanya sekedar organisme materil, sebaliknya manusia memiliki kesadaran diri.

Dimana, mereka memiliki suatu kesadaran subyektif tentang dirinya sendiri dan situasi-situasi materialnya. Penjelasan Marx pada Materialistis tentang perubahan sejarah, diterapkan pada pola-pola perubahan sejarah yang luas, penekanan materialistis ini berpusat pada perubahan-perubahan cara atau teknik-teknik produksi materil sebagai sumber utama perubahan sosial budaya.

Dengan judul The German Ideology Marx menunjukkan bahwa manusia menciptakan sejarahnya sendiri selama mereka berjuang menghadapi lingkungan materilnya dan terlibat dalam hubungan-hubungan sosial yang terbatas dalam proses-proses ini. Tetapi kemampuan manusia untuk membuat sejarahnya sendiri,

Dibatasi oleh keadaan lingkungan materil dan sosial yang sudah ada. Tentunya dalam hal ini, akan muncul Ketegangan-ketegangan yang khas dan kontradiksi-kontradiksi yang menonjol akan berbeda-beda menurut tahap sejarahnya serta perkembangan materil sosialnya.

Tetapi dalam semua tahap, perjuangan individu dengan kelas-kelas yang berbeda untuk menghadapi lingkungan materil dan sosialnya yang khusus agar bisa tetap hidup dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, merupakan sumber utama perubahan untuk tahap berikutnya. 

Marx mengandaikan bahwa pemilikan daya-daya produksi masyarakat secara komunal dan suatu distribusi yang lebih merata yang didasarkan pada kebutuhan manusia, bukan kerakusan borjuis.

Sementara, dalam hal ini  Marx berulang-ulang menekankan ketergantungan politik pada struktur ekonomi, tipe analisa yang sama berlaku untuk pendidikan, agama, keluarga, dan semua institusi sosial lainnya.

Sama halnya dengan kebudayaan suatu masyarakat, termasuk standar-standar moralitasnya, kepercayaan agama, sistem filsafat, ideologi politik, dan pola-pola seni serta kreativitas sastra juga mencerminkan pengalaman hidup yang riil dari orang-orang dengan hubungan-hubungan ekonomi mereka.

Hubungan antara infrastruktur ekonomi dan superstruktur budaya dan struktur sosial yang dibangun atas dasar itu merupakan akibat langsung yang wajar dari kedudukan materialisme historis. 

Adaptasi manusia terhadap lingkungan materilnya selalu melalui hubungan ekonomi tertentu, dan hubungan-hubungan ini sedemikian meresapnya hingga semua hubungan-hubungan sosial lainnya dan juga bentuk-bentuk kesadaran, dibentuk oleh hubungan ekonomi tersebut.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close