Mengkritisi Kehidupan Masyarakat Budaya Modern

11/04/2020

Pada mulanya sistem ekonomi dibangun pada masa gejolak politik yang sangat sengit. Persoalan yang perlu dikritisi adalah mengenai topeng-topeng masyarakat yang hendak memiliki akses terhadap sumber ekonomi di masyarakat, terutama pada suatu tatanan Negara dan kelompok masyarakat yang layaknya seorang sutradara, dengan merencanakan berbagai persoalah kehidupan mereka, dengan sistem budaya yang mereka terapkan.

Mengkaji lebih kritis dengan kehidupan masyarakat Batak dan Jawa, dan melayu tidak jauh berbeda, Akan menarik sekali, ketika mereka berpindah-pindah mencari kehidupan mereka, di berbagai tempat salah satunya suku, agama, serta sistem budaya yang diperkenalkan di masyarakat, selama meninggalkan ditempat rantau.

Dengan memasang topeng-topeng yang mereka miliki, sebagai masyarakat lokal, terhadap akses ekonomi yang dimiliki oleh bangsa lainnya. Hendaknya, yang memiliki labelitas yang baik, dapat dipahami dengan wajah manusia yang bertemu dengan kita, tetapi memiliki hati berbeda terhadap sistem budaya yang mereka terapkan.

Sebagai contoh bentuk mata berbeda, sehingga setiap manusia akan memasang topeng ekonomi di berbagai tempat, baik itu ketika berbelanja, makan bersama, di lingkungan sekolah, dan ditempat tinggal.

Sebab giatnya kelompok tersebut untuk menilai sistem ekonomi yang mereka terapkan, bagi kepentingan bersama maka setiap wajah orang berkulit hitam, sawo matang, dan putih akan berbeda. Saya sangat senang menulis pengalaman ini, sebagai hasil dari penemuan setiap manusia yang ditemui, dengan kata lain, jika dahulu masyarakat yang datang pernah dijajah oleh Belanda, maka topeng colonial sebagai penjajahnya, begitu juga dengan topeng orang Jepang.

Seterusnya, dalam hal ini sebagai topeng orang Tionghoa, dapat dikenal dengan berbagai aspek kepentingan yang layak diketahui mengenai keberadaan mereka. Dalam setiap aktivitas, akan dapat dikunjungi dengan berbagai hal terkait prasangka pemasangan topeng yang diketahui tetap berada pada tatapan muka dengan muka mereka.

Jika, menemui seseorang, hendaknya berpakaian rapi merupakan  moda awal untuk berinteraksi. Ketika hendak berbicara pun demikian. Yang menjadi salah artikan, ketika prilaku masyarakat dapat diketahui dengan identitas kesukuan mereka. Mengkonversi manusia dari seorang subjek dan menjadi objek.

Keterlibatan, ekonomi diterapkan dengan budaya yang mereka langsungkan diberbagai tempat, dengan upaya meyakinkan posisi kebudayaan mereka terhadap apa yang menjadi dasar dari hati manusia. 

Para ahli, seperti Bauman ahli sosiologi Barat, tentu memahami bahwa kita dianjurkan untuk menghargai setiap individu layaknya kita ingin dihargai sebagai seorang manusia secara unik, inilah yang dimaksud dengan emansipasi.

Tetapi, dalam hal ini perlu diketahui keberadaan mereka diberbagai wilayah dengan tempat yang mereka tetapkan, upaya terhadap pembangunan merupakan hasil topeng mereka bagi sistem ekonomi yang diterapkan. Membuat keributan dengan suku lainnya, dengan istilah moda aspek ekonomi.

Apa yang mereka terapkan, hanya menyebarkan kebohongan pengetahuan, kebencian, serta berbagai persoalan konflik sosial di masyarakat, tetapi masih ingin mengakses ekonominya. Sementara, ekonomi politik pun berlangsung di masyarakat dengan menerapkan sistem inovasi yang diterapkan berdasarkan organisasi yang dibuat, konflik muncul ketika mereka memahami persoalan ini.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close