Pada mulanya sistem ekonomi dibangun pada masa gejolak politik yang sangat sengit. Persoalan yang perlu dikritisi adalah mengenai topeng-topeng masyarakat yang hendak memiliki akses terhadap sumber ekonomi di masyarakat, terutama pada suatu tatanan Negara dan kelompok masyarakat yang layaknya seorang sutradara, dengan merencanakan berbagai persoalah kehidupan mereka, dengan sistem budaya yang mereka terapkan.
Mengkaji
lebih kritis dengan kehidupan masyarakat Batak dan Jawa, dan melayu tidak jauh
berbeda, Akan menarik sekali, ketika mereka berpindah-pindah mencari kehidupan
mereka, di berbagai tempat salah satunya suku, agama, serta sistem budaya yang
diperkenalkan di masyarakat, selama meninggalkan ditempat rantau.
Dengan memasang
topeng-topeng yang mereka miliki, sebagai masyarakat lokal, terhadap akses
ekonomi yang dimiliki oleh bangsa lainnya. Hendaknya, yang memiliki labelitas
yang baik, dapat dipahami dengan wajah manusia yang bertemu dengan kita, tetapi
memiliki hati berbeda terhadap sistem budaya yang mereka terapkan.
Sebagai
contoh bentuk mata berbeda, sehingga setiap manusia akan memasang topeng
ekonomi di berbagai tempat, baik itu ketika berbelanja, makan bersama, di lingkungan
sekolah, dan ditempat tinggal.
Sebab giatnya
kelompok tersebut untuk menilai sistem ekonomi yang mereka terapkan, bagi
kepentingan bersama maka setiap wajah orang berkulit hitam, sawo matang, dan
putih akan berbeda. Saya sangat senang menulis pengalaman ini, sebagai hasil
dari penemuan setiap manusia yang ditemui, dengan kata lain, jika dahulu
masyarakat yang datang pernah dijajah oleh Belanda, maka topeng colonial sebagai
penjajahnya, begitu juga dengan topeng orang Jepang.
Seterusnya,
dalam hal ini sebagai topeng orang Tionghoa, dapat dikenal dengan berbagai
aspek kepentingan yang layak diketahui mengenai keberadaan mereka. Dalam setiap
aktivitas, akan dapat dikunjungi dengan berbagai hal terkait prasangka
pemasangan topeng yang diketahui tetap berada pada tatapan muka dengan muka
mereka.
Jika, menemui
seseorang, hendaknya berpakaian rapi merupakan
moda awal untuk berinteraksi. Ketika hendak berbicara pun demikian. Yang
menjadi salah artikan, ketika prilaku masyarakat dapat diketahui dengan identitas
kesukuan mereka. Mengkonversi manusia dari seorang subjek dan menjadi objek.
Keterlibatan, ekonomi diterapkan dengan budaya yang mereka langsungkan diberbagai tempat, dengan upaya meyakinkan posisi kebudayaan mereka terhadap apa yang menjadi dasar dari hati manusia.
Para ahli, seperti Bauman ahli sosiologi Barat, tentu
memahami bahwa kita dianjurkan untuk menghargai setiap individu layaknya kita
ingin dihargai sebagai seorang manusia secara unik, inilah yang dimaksud dengan
emansipasi.
Tetapi, dalam
hal ini perlu diketahui keberadaan mereka diberbagai wilayah dengan tempat yang
mereka tetapkan, upaya terhadap pembangunan merupakan hasil topeng mereka bagi
sistem ekonomi yang diterapkan. Membuat keributan dengan suku lainnya, dengan
istilah moda aspek ekonomi.
Apa yang
mereka terapkan, hanya menyebarkan kebohongan pengetahuan, kebencian, serta
berbagai persoalan konflik sosial di masyarakat, tetapi masih ingin mengakses
ekonominya. Sementara, ekonomi politik pun berlangsung di masyarakat dengan
menerapkan sistem inovasi yang diterapkan berdasarkan organisasi yang dibuat,
konflik muncul ketika mereka memahami persoalan ini.
0 comments