Struktur partai yang kuat dapat diketahui dengan adanya masa Orde Baru, yang hampir 32 tahun dibekali otoritas khusus untuk campur tangan dalam urusan politik. Badan koordinasi khusus ditigkat nasional yang berbasis di markas tentara yang di dirikan untuk memanajemenkan politik tersebut.
Ada kalanya yang diketahui bahwa
berbagai persoalan politik masa di ikuti dengan kepentingan partai, terutama
pada masyarakat pedesaan. Yang tergabung dalam hal ini, dapat diketahui
mengenai sistem politik yang mengarah pada persoalan masyarakat tani,
masyarakat adat hingga saat ini masih di naungi oleh partai demokrasi
Perjuangan.
Berbagai pengalaman politik,
serta berbagai hal terkait dengan sistem politik dan aktivitasnya, memang mampu
menyaingi berbagai struktur politik yang ditambah hadirnya Parta Demokrat di
kancah politik Indonesia, dengan dukungan mereka terhadap adanya Partai
Persatuan Pembangunan yang lebih pada ideologi Islam.
Dari hal ini, berbagai partai
yang telah diizinkan untuk membuka cabangnya diberbagai tingkatan kabupaten,
dan kota-kota besar, hal ini tentunya untuk melihat berbagai potensi politik
serta kepentingan politik pada masyarakat pedesaan dan perkotaan, dengan
demikian berbagai hal terkait dengan aktivitas politik masih diperkenankan
adanya di kota-kota besar.
Jika untuk memahami berbagai
masing-masing partai yang melekat dengan aspek pembangunan akan mengarah pada
sistem pengelolaan, dan ekonomi politik yang menjadi acuan terhadap berbagain
sistem pembangunan di masyarakat.
Seringkali hal ini menjadi pemicu
terhadap berbagai kebutuhan masyarakatnya, seringkali menjadi dasar dari sistem
peryederhanaan. Ketika Golkar belum secara resmi untuk menjadi partai ketiga
yang di izinkan untuk mengikuti pemilu. Kenapa ? dengan berbagai persoalan
mereka terkait dengan Orde Baru, menjadi masalah terhadap berbagai potensi di
masyarakat yang melibatkan militer dari hal ini untuk beraktivitas secara
politik di pedesaan.
Tentu saja, dalam hal ini partai yang
terlibat diizinkan menjadi kendaraan untuk mengembalikan politik mobilisasi.
Seluruh, kampanye ayng diawasi dengan ketat dengan masing-masing partai yang
diperbolehkan mengadakan massa dengan kebijakan yang mengambang belum memahami
peran massa yang benar dibatasi hanya untuk mencoblos saja.
Persoalan yang memang masih
menjadi salah ketika strategi politik PDI masih belum mampu menyaingi Golkar,
termasuk PPP. Dengan demikian, berbagai persoalan terkait dengan partai
Demokrat dengan kader yang diperkuat dengan aspek politik mereka, tentunya akan
mengarah pada sistem kepercayaan yang memang bisa dianggap sebagai penyelamat
untuk menandinginya.
Karena, dengan dukungan uang yang sangat banyak itu di pedesaa tentunya menjadi peran mereka terhadap aktivitas politik yang hingga kini masih terselenggara dengan adanya sistem politik yang mereka bangun, hingga peristiwa mengerikan terjadi.
Pada saat itu juga, koalisi antar
partai terjadi, pada masa periode SBY dengan partai pengusungnya, mengizinkan
Golkar naik di Mahkamah Konstitusi, sebagai pemahaman dari sistem hukum di
Indonesia, tetapi hal ini tidak luput dari skandal yang terjadi dari peristiwa
Akil Moktar mengenai insiden yang terjadi ketika itu di Ibukota Jakarta.
0 comments