Ketika memahami potensi akademik yang dibangun di berbagai sekolah, dapat dipahami bahwa pendidikan karakter seksualitas masyarakat Jawa dan Batak (Siregar, Silaban, Marpaung), menjadi penggas adalah orang Dayak, Partai Politik PDI Perjuangan, dengan tetangga-tetangganya sok baik diperantauan tetapi ganas bagaimana binatang buas.
Itu terdapat berbagai istilah yang dibuat bagi mereka diberbagai
wilayah, di Jawa orang tersebut sudah akan diusir dari kerajaannya, karena pelanggar berbagai kebijakan dan membuat masalah. Meraka
hidup berdasarkan hasil mempengaruhi kehidupan mereka, jelas sekali
bagaimana perkembangan mereka, serta bobot yang mereka terapkan.
Dimulai dari lingkungan rumah, hal ini jelas bahwa mereka
dahulunya perusak sistem pendidikan Nasional pada masa itu, dan kini membuat
keributan di Ibu Kota Jakarta. Itu adalah karakteristik orang Batak, apalagi
dipadukan dengan masyarakat Jawa kelas kebahwa, mesti menjadi perubahan yang bagaimana.
Istilah yang digunakan akan berbeda jauh dengan pendidikan dan spiritual mereka untuk diajarkan sebagai manusia setidaknya apa saja yang mesti mereka patuhi, dan jauhi sebagai manusia. Pada masa Presiden Jokowi maka tepat sekali label yang baik untuk mereka terapkan, yaitu Politik Seksualitas. Sehingga, dengan label yang merupakan hasil dari penciptaan karya sebelumnya.
Mereka akan seringkali menjadi contoh bagi masyarakat lainnya,
dengan prioritas yang diketahui, meskipun berprofesi sebagai pendidik yang
sudah tobat dan jasa kesehatan untuk menyelamatkan kehidupan manusia, serta
halusnya tameng bagi partai Politik PDI Perjuangan, dan Golkar, Jika gagal dalam pertarungan politik.
Politik yang diterapkan, dengan hasil yang mereka dapatkan
tentunya tidak jauh dari perbedaan dengan hasil perjuangan kelas mereka di masyarakat,
pada kebudayaan Barat mereka tidak di prioritaskan apalagi di dengar.
Perubahan yang menjadi pembahasan dari hasil seksualitas
masyarakat Jawa dan Batak akan menarik dipelajari, karena hal ini jelas dimana
mereka berada. Bebal sudah pasti, karena agama mengajarkan mereka untuk
demikian, apalagi dengan paham ideology agama yang mereka terapkan, dengan Anti
Islam, dan Protestan resistensi Katolik. Yang sudah berabad-abad telah menjadi pambahasan Nasional,
dan dunia.
0 comments