Pada tanggal 03 Februari, partai Demokrat kembali di guncang dengan berbagai hal terkait dengan lingkaran Istana, dimulai dari tokoh militer staf kepresidenan, Dr. Moeldoko, dan hal ini menjadi suratan antar partai yang dilakukan dengan langkah cerdas untuk segera menyurati langsung Presiden.
Persoalan mengenai upaya untuk mengkudeta, berbagai konflik
internal partai PD untuk meraih berbagai keuntungan Elektoral. Apa yang
diketahui untuk mencapai simpati public dengan peran kesatrian AHY dan
kebijaksanaan SBY dalam tanggapannya.
Hal ini, memang dapat diperoleh dengan aspek yang diketahui, serta berperan dalam sistem politik yang diterapkan berdasarkan komunikasi politik
yang berlangsung. Isu Kudeta memang selalu menjadi kegiatan dalam melihat
berbagai kondisi yang diciptakan dengan daya tarik di publik.
Telah jelas bahwa berbagai persoalan terkait dengan politik antar
partai, baik itu PDI Perjuangan, dan Demokrat memang sudah sering terjadi.
Tetapi, isu itu akan tetap sunyi dengan tidak memgambil momentum ini.
Seringkali, kecerdasaan dalam berpolitik, dengan mengamati
konflik, dan kepentingan antar partai merupakan salah satu persoalan terhadap
aspek politik dinamika sosial di masyarakat, yang sering terjadi dengan
kebijakan yang berlangsung dengan merespon persoalan konflik di masing-masing
partai.
Salah satu, langkah yang perlu dicermati adalah ketika berbagai
persoalan terkait dengan sumber dari isu tersebut beredar di publik, maka
secara baik akan diketahui bahwa persoalan konflik internal partai dengan
menguncang kedudukan AHY di partai Demokrat memang berada pada konflik dan isu.
Kebetulan hal ini, menjadi bagian dari persaingan politik, Bpk. Mahmud kemudian menyapa diberbagai wilayah, termasuk bagaimana dengan Covid19 di Bekasi Pak Ridwan Kamil, apa sudah terselengara dengan baik, serta menaati kebijakan Negara untuk di Vaksin, kalau di
Kalimantan Barat, hingga saat ini belum nih dapat bagian Vaksin, kalau di DKI
Jakarta sudah baik, dan mulai di Vaksin.
0 comments