Sosial Budaya, Aspek Masyarakat Yang Berada Persoalan Budaya

3/18/2021

Masyarakat berbudaya tidak lekang dengan persoalan budaya yang mereka terapkan, meskipun dalam suatu budaya diterapkan dengan persoalan agama yang tidak lepas dari persoalan kasih yang membentuk dalam diri seseorang, komunitas dan organisasim tetapi tidak lepas dari persoalan daya masyarakat pada kebijakan yang dibuat berdasarkan social budaya mereka.

Budaya dan agama, tentunya dipisahkan dalam aspek kehidupan sehari-hari mereka, dengan agama yang diterapkan berdasarkan hasil perbuatan mereka, baik itu persoalan kekerasan seksualitas, makanan, perkataan, serta berbagai hal terkait dengan kehidupan sehari-hari mereka di tengah masyarakat.

Pada kebudayaan tidak hanya budaya Tionghoa, pada persoalan sosial yang berada pada perbuatan mereka, seringkali bersembunyi dengan nama-nama gereja yang hendak dilakukan dengan aspek kemanusian mereka, hal ini tidak lepas dari persoalan kehidupan mereka sebelumnya.

Maka, dari itu berbagai hal terkait dengan aspek social budaya yang melekat pada dinamika budaya yang melepaskan persoalan sosial, dan kekuasaan yang tidak lain belum menekuni berbagai persoalan dari aspek kehidupan social budaya mereka di tengah masyarakat.

Tidak terlepas dari persoalan itu, maka muncul dengan aspek budaya yang mereka lakukan terhadap apa yang menjadi perbuatan mereka dalam melepaskan berbagai hal terkait dengan dinamika budaya, dan agama yang menyangkut potensi konflik dalam diri mereka.

Berbagai hal terkait dengan aspek budaya yang mereka terapkan cukup diketahui dengan apa yang mereka hasilkan dalam kehidupan sosial mereka dengan aspek politik yang mereka terapkan dalam aspek politik yang berdampak pada ruang masyarakat dengan berkenan dalam pemahaman social yang memiliki aspek kehidupan mereka.

Dalam suatu ruang akan berdampak pada potensi manusia dengan aspek pendapatan yang mereka terapkan misalnya, akan lekat dengan dinamika suatu pendidikan yang mereka terapkan layaknya dalam suatu masyarakat.

Banyak hal terkait dengan hal ini, dengan membuat hal tersebut untuk tidak layak dalam suatu aspek pendidikan, dan kesehatan, maka mengarah ketidakbaikan, dengan persoalan seksualitas yang mereka terapkan dengan potensi dari persoalan di masyarakat.

Konflik social yang diciptakan dari dasar dari hasil penciptaan masyarakat, baik itu lingkungan social, baik itu privan dan non privat telah menjadi hasil dari batasan yang mereka ciptakan dalam merebutkan berbagai kekuasaan yang diterima.

Hal yang semestinya disiapkan dalam suatu masyarakat, dapat di temui dengan dibaliknya agama dan budaya, diberbagai bidang termasuk ekonomi (Orang Tionghoa). Ketidaksenangan, dalam bekerja dan tempat ibadah dapat ditemui perlakukan mereka dengan berbagai tanda-tanda tempat duduk, yang diterapkan dan kesiapan mereka pada persoalan medis juga demikian, mengenai siap tanggap.

Menanggapi hal ini sangat jelas dengan apa yang dihasilkan dalam suatu budaya dengan menerapkan berbagai aspek dari kehidupan mereka. Persoalan kecurangan Orang Batak Silaban (Sihombing), Orang Dayak Tetangga, (Marpaung), dan Siregar, (Orang Melayu) tidak jauh dari agama MRPD Pancasila, Kota Pontianak, Kalimantan Barat serta berbagai hal terkait konflik seksualitas yang diciptakan dalam dunia medis dan pendidikan juga demikian.

Konflik berlanjut tidak jauh dari kekerasan seksualitas, makanan dalam lingkungan rumah, yang dilakukan oleh dengan nama-nama santo dalam suatu agama, dapat dilihat perbuatannya itu terdapat nama Kristen, Islam, dan Katolik, (Budha). 

Bersembunyi dalam persoalan kehidupan mereka pada agama, dan kehidupan sehari-hari Dengan mengidentifikasi berbagai hal terkait dengan aspek sosial budaya mereka di masyarakat, akan mampu dengan berbagai konsep masyarakat Ideal yang ditawarkan saat ini, khusuanya untuk (Indonesia).

 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close