Sistem Asimilasi Budaya Ekonomi Kreatif Batak, Silaban

8/07/2021

Ragam perbedaan budaya, telah menetapkan berbagai istilah dalam kehidupan sosial, masyarakat dan keluarga. Hal ini tentunya berdampak pada ekonomi budaya (seksualitas), status sosial mereka sebagai orang Indonesia.

Budaya berperan penting terhadap pembangunan karakteristik mereka, kebaikan mereka terutama para orang tua mereka, terhadap pendidikan dan kesehatan, serta mengajarkan berbagai persoalan yang baik sebagai Orang tua.

Pada pembangunan saat ini, dimana sistem terkecil di masyarakat ada keluarga, tentunya menjadi pembelajaran dalam pemahaman manusia pribumi misalnya terhadap aspek kehidupan berumah tangga.

Berbagai perlakukan terhadap anak mereka sendiri, kekerasan, seksualitas berdasarkan ekonomi budaya dalam meminang misalnya “jika mau nikah utang, nanti dibayar cicil sama orang tua ” Pede pula, katanya pengalaman menarik telah ditemukan seperti itu. Mengenai kehidupan keluarga para suku, untuk merusak kehidupan dan ekonomi sosial dilingkungan keluarga.

Bringas dan kasar pada suku orang itu pada suatu kehidupan, budaya dan agama (Indonesia), serta  berkumpulnya orang menurut standar kesehatan (Lokal),  tidak di terapkan sistem kesehatan di masyarakat, Silaban, Sihombing 2011-2020, catatan bagi para suku di Indonesia (Batak dan Jawa, Indonesia) hasil asimilasi,  Budaya Malu tiada ada dengan perbuatan mereka selama hidup (Budaya PDI Perjuangan).

Menjadikan mereka hidup dengan tidak bertanggung jawab terhadap anak-anak mereka, (budaya, batak) Pontianak, Indonesia April, 2020. Kehidupan drama karakteristik Jawa Batak,  dengan demikian paham akan berbagai persoalan sosial budaya mereka agar menjadi perhatian. 

Dan mengeluh itu adalah karakteristik suku di Indonesia, jelasnya konflik sosial, penyimpangan, pengetahuan, ambisi dapat dipahami dengan baik sekali, serta konflik yang mereka buat hendaknya dipahami, dari kebutuhan mereka, pendidikan, dan kesehatan yang menjadi catatan terhadap penyimpangan perusak ilmu kesehatan di Pontianak.

Tugas yang buat para orang tua, dan sebagai orang beragama Protestan-Islam, dengan kehidupan sosial budaya, yang masih rendah serta pengetahuan yang dimiliki tentunya tidak berdampak pada kehidupan budaya mereka sebagai manusia.

Apa yang menjadi penting untuk dipraktikan dan dijelaskan dengan budaya yang memiliki karakter maka orang itu, pada suatu masa hal ini jelas terjadi pada masa kolonial, dan pada masa modern saat ini, dimana kebutuhan sehari-hari menjadi bagian dari kehidupan mereka untuk menghasilkan sistem ekonomi.

Berbagai hal terkait itu juga, sistem budaya telah dipahami oleh berbagai kalangan dalam menerapkan aspek kebutuhan, dan ekonomi budaya yang selalu menjadi pembahasan adanya orang nakal dalam berbudaya.

Budaya bukan bearti menjauhkan diri pada Tuhan atau agama, tetapi sebagi pengrhormatan terhadap kehidupan yang hakiki sebagai orang Jawa dan Batak. Kepatuhan bukan berarti harus menutupi prilaku mereka dalam sistem ekonomi budaya, yang memang adalah tanggung jawab mereka.

Pengetahuan yang berdampak pada aspek kehidupan dan persoalan sosial mereka, tampak pada perjuangan jelas dan budaya sosial mereka dalam etika mereka terhadap moral di masyarakat. Apa yang dipahami. 

Dengan demikian, membutuhkan penyadaran terhadap aspek kehidupan sosial, dan agama mereka sebagai manusia, bahwa agama mengenai suka dan duka tidak diperkenankan untuk ridak dilakukan dengan sengaja mengenai kehidupan, atau drama.

Ada orang - orang menggunakan kehidupan beragama sebagai jalan terhadap sosial budaya, bagaimana memperlakukan hidup yang mestiknya dipahami dengan baik. Temuan itu juga menarik, ketika persoalan agama menjadi bagian dari kepentingan untuk merusak kehidupan suatu keluarga kudus.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close