Kehidupan kelas sosial Pontianak, Indonesia akan tampak pada aspek kehidupan budaya mereka berdasarkan aspek hubungan sosial di masyarakat. Hal ini jelas bagaimana lingkungan mempengaruhi berbagai karakteristik mereka sebagai manusia.
Penciptaan manusia berasal dari kebiadaban leluhurnya berdasarkan agama, itu seperti agama dan budaya misalnya Konghucu, Katolik , Budha (perantauan RRT- Indonesia), Islam, dan Katolik Indonesia merupakan ragam budaya yang berada pada aspek manusia itu tumbuh di masyarakat.
Meskipun demikian, hal ini tumbuh dengan dinamika budaya yang
melekat pada dinamika manusianya, yang patut menjadi makhluk Tuhan yang hebat
berdasarkan ideology suatu Negara yaitu Pancasila misalnya. Masing-masing
budaya dan agama melekat pada dinamika budaya di masyarakat yang hendak menjadi
contoh terhadap persoalan manusianya, baik itu berdasarkan suku, ras, dan
agama.
Mereka hidup pada tembok ajaran agama mereka, serta sistem ekonomi politik dan budaya yang melekat pada aspek kehidupan sosial mereka di masyarakat. Hal ini hendak dipahami dengan baik bagaimana dinamika dan peran sosial mereka terhadap kebudayaan yang berlangsung.
Sehingga, kelas sosial
dapat dipahami bagaimana mereka memperolehnya, dan bagaimana kehidupan mereka
di masyarakat secara layak dipahami dengan situasi sosial yang membentuk mereka hingga menjadi peradaban setengah manusia.
Kebiadaban seorang manusia memang berasal dari kesalahan mereka
terhada[ sejarah manusia, baik itu di dalam negeri Indonesia, dan luar negeri,
baik itu merekia berperan sebagai apa dan profesi apa. Hendaknya dipahami
dengan moralitas mereka terhadap manusia.
Kepentingan ekonomi akan sangat penting dengan perubahan sosial
budaya di masyarakat, sehingga moral mereka selama mereka hidup ditengah
masyarakat akan lekat pada aspek kehidupan sosial budaya di masyarakat yang
hendak dipahami bagaimana mereka memperoleh ekonomi mereka,misalnya di
Pontianak 1980an-2021, pada masing suku, ras, dan agama.
Perubahan budaya, dan kualitas sumber daya manusia tercipta pada
kondisi kelas sosial mereka terhadap suatu perubahan yang dinamis dan melekat
pada aspek kehidupan sosial mereka selama berkehidupan budaya pula, karena hal
ini mempengaruhi berbagai prilaku mereka, serta aspek pengetahuan yang
dimiliki.
Persoalan yang memang berada pada kondisi dari persoalan manusia
misalnya, hingga konflik sosial berlangsung baik itu dalam pikiran manusia, dan
hendak dipahami bagaimana mereka hidupn berdasarkan kepentingan mereka selama
berada pada suatu wilayah misalnya. Pada masa global, apa yang diterapkan
hendaknya dipahami dengan aspek pendidikan dan kesehatan yang mereka lakukan
terhadap persoalan Negara mereka mestinya.
Sentimen dan perlakukan perbedaan ras, suku, dan agama misalnya
pada agama Katolik, dan Islam, serta protestan yang hidup pada tembok agama
mereka secara kolektif. Dasar itu menjadi penting bagaimana pembangunan ekonomi
orang Tionghoa dapat dipahami dengan adanya campur tangan berbagai kalangan
untuk tidak senang sekali, padahal darimana mereka memperolehnya.
Rasa dan budaya malu terhadap prilaku dan karakteristik mereka baik itu orang Jawa (katolik), Tionghoa Pontianak, Batak Sihombing, dan orang Dayak pada pembangunan ekonomi politik (Indonesia) mereka bersama orang Melayunya.
Jelas digambarkan dengan hubungan konflik yang dibuat, lihat kembali persoalan yang dibuat pada RT 003 Pontianak, Indonesia djan, pada ekonomi saat ini 2020-21. Hal ini guna mengakses ekonomi politik, dan budaya mereka di berbagai pembangunan wilayah dan Negara.
Munculnya politik seksualitas karena tidak menciptakan berbagai hal terkait inovasi dan pengetahuan diberbagai Negara global, dan hal ini jelas bagaimana mereka hidup dengan pola karakteristik mereka di masyarakat.
0 comments