Institusi, Pendidikan Di Pontianak 2008 - 09

9/01/2021

Berbagai pelanggaran yang dibuat oleh orang Tionghoa pada suatu institusi yang hendak diketahui bagaimana mereka hidup ditengah masyarakat dan berbagai Negara, tidak lain dengan Orang Jawa, Batak,  dan Melayu, Tionghoa Pontianak, dibalik tembok tempat ibadah.

Perencanaan kesehatan atau pemusnahan pada sistem kesehatan dengan standar pendidikan yang buruk Polteq misalnya pada tahun 2009, ketika berbagai aksi yang dibuat hingga pada sistem kesehatan diterapkan.

Berbagai hal terhadap perlawan politik yang seringkali menjadi bagian dari ketidakmampuan mereka pada pengetahuan, dan teknologi, sehingga membuat berbagai lawan politik mereka dan ketidaksenangan pada aspek pendidikan, rumah ibadah, jelas bagaimana mereka hidup diwilayah Jakarta, dan Pontianak.

Dengan demikian, rasa malu pada budaya mereka hendak dipahami dengan adanya Orang Batak Silaban (arsitektur Indonesia), pada agama Islam Indonesia dan Katolik, serta Protestan jelas bagaimana mereka secara kolektif hidup guna mendapatkan ekonomi politik dan budaya mereka selama di Indonesia, pada kesehatan sosial mereka.

Hasil mereka peroleh itu menjadi pertanda dengan adanya suatu kegiatan keagamaan yang jelas tidak melihat kondisi dan standar kesehatan yang terlibat pada individu, jelas bagaimana mereka hidup pada tembok gereja MRPD Pancasila, dan pendirian bangsa Indonesia ( Pontianak),  dari hasil seksualitas.

Pembangunan politik seksualitas jelas bagaimana mereka hidup di pedesaan, dengan pengetahuan yang tidak baik, atau bahkan menjadi pembangunan manusia dalam persaingan antar Negara. Jelas hal ini dengan kondisi mereka yang dibuat, dalam melihat konflik yang mereka rencanakan, St. Katedral, Pontianak – Pedesaan.

Sistem pendidikan itu dimulai dengan adanya pelanggaran dan ketidaksenangan yang berujung pada aspek kehidupan sosial budaya, mereka di berbagai Negara. Hendak dipahami bagaimana mereka hidup, dan menggunakan fasilitas, teknologi, dengan demikian rasa dan budaya malu mereka terhadap pembangunan sebelumnya memang beraawal dari Orang Tionghoa di Indonesia.

Bagaimana mereka hidup, dengan konflik yang mereka buat, serta aspek kehidupan budaya mereka terhadap kontrol seksualitas mereka di Indonesia, penjara, rumah sakit, dan pendidikan jelas bagaimana mereka hidup dengan aspek kepentingan ekonomi politik seksualitas (Tionghoa, Jawa, Dayak, Batak hasil partai PDI Perjuangan dan Golkar) yang mempengaruhi mereka, selama mereka hidup berbudaya dan agama.

Sebagian tokoh agama akan lekat dengan kepentingan filsafat mereka yang hendak dipahami keberadaan mereka sebagai tokoh agama, hingga bagaimana mereka bersikap artistik, dan memiliki seni yang tinggi terhadap perbedaan budaya dan agama di masyarakat Indonesia, secara khusus Kalimantan Barat.

Persaingan terhadap orang itu, dalam penyalahgunaan kekuasaan, birokrasi, serta konflik yang mereka buat, guna mengakses ekonomi masyarakat Barat, tepat di Amerika Serikat, RRT, Eropa, dan lainnya. Jelas bagaimana mereka hidup dan memperlakukan orang dalam perbedaan yang jelas mereka yang hidup selama di Kalimantan Barat, Indonesia melalui pendidikan dan kesehatan.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close