Sesekali mutar wilayah Tionghoa pontianak akhir-akhir ini, disitu ada pemukiman yang memang menghidangkan kuliner dan makanan khas orang Tionghoa Khek dan Tiochu (RRT). Hal ini lebih menarik ketika pagi dan malam, itu dapat ditemui pada tepian jalan pengendara yang melintas.
Jelasnya, tempat itu dapat digunakan sebagai tempat singgah untuk
siapa saja yang ingin mencoba merasakannya. Jelasnya akan di ketahui bagaimana
aktivitas kota memiliki peran terhadap kehidupan kota. Tetapi jika pagi, memang
sudah ada yang beraktivitas layaknya kota yang hidup dengan berbagai pedagang.
Yang diketahui dengan baik, adalah ketika ragam makanan dapat
dinikmati peminatnya, bila dibahas satu persatu tentunya makanan itu punya menu
yang baik untuk disantap. Berbagai hal terkait itu juga, misalnya kuecap, bagi
guling, dan makanan berat lainnya.
Masing-masing makanan miliki tradisi dan budaya bagi setiap
kebudayaan yang mereka percayai pada masyarakat Tionghoa, yang berasal dari
RRT, Internasional. Dengan demikian, budaya dan agama akan saling terkait dengan kesan
kehidupan sosial, karakteristik mereka serta apa yang menarik untuk dikaji
mengenai makanan.
Hampir setiap jalan Gajah Mada tentunya tinggal berbagai tempat
yang memiliki aktivitas mereka di masyarakat secara umum, tidak berbeda jauh
dengan masyarakat Peranakan Tionghoa, di Jakarta. Tetapi, untuk memahami Pontianak
Tionghoa itu memang mesti dipahami dengan cermat sekali, seringkali hal ini
berjalan sesuai dengan sistem sosial ekonomi mereka.
Ketika dibahas dengan apa yang ditentukannya dengan pandangan
mengenai kebudayaan, maka jelas bagaimana mereka hidup berdampingan. Dapat
diketahui pada tempat tinggal dan perdagangan mereka. Hal ini jelas bagaimana
aktivitas terus berlangsung, yang dimulai dari jalur sungai kota.
Berbagai wilayah lainnya, akan berbeda sesuai dengan pembangunan
pada masa itu, jelas sebelum masuk pada abad 21 di sungai kapuas kota pontianak, setelah pembangunan pada tahun 2015an. Pengetahuan, ekonomi, sosial dan makanan bisa
dibahas dengan semenarik mungkin sesuai dengan makna dan filosofi yang ada.
Ketika hal ini berlangsung, dengan baik akan dipahami dengan
sistem ekonomi budaya mereka, yang dapat disesuaikan dengan masyarakat Barat
lainnya, misalnya Amerika Serikat, dengan menu yang bisa disantap dengan adanya ginseng, berbeda lagi jenisnya maka ada ginseng Jawa dan Ginseng Korea, dan
Amerika Serikat.
Pemilihan menu akan menarik dengan istilah dari kebudayaan yang
berlangsung dengan baik tanpa memahami sistem kelas sosial mereka di
masyarakat, di masing-masing Negara itu akan memiliki cerita yang
dapat dipelajari, mungkin dialeknya berbeda jelas sekali, dengan kondisi umum
yang saat ini memiliki peran yang berbeda mengenai hidangan makanannya.
0 comments