Berbagai kalangan dipahami dengan adanya urbanisasi dan datangnya mereka orang Tionghoa dengan aspek kehidupan sosial budaya di masyarakat yang tampak pada dinamika masyarakat mereka hingga saat ini.
Ketika dipahami bagaimana mereka
hidup dengan sistem ekonomi, politik seksualitas, dan budaya yang seringkali
pada potensi konflik sosial yang mereka buat guna mencari sesuatu kehidupan
tampak baik dimasyarakat, 2021 September.
Berbagai oknum seperti Siregar,
yang bukan aktor politik (Pontianak) tentunya akan tampak dengan peran mereka sebagai suku.
Berbagai budaya dan agama yang mereka buat, hendaknya menjadi peran penting
dalam kehidupan masyarakat mereka hingga saat ini, ketika live streaming
dilakukan guna memahami manusianya atau umat mereka sendiri.
Ketika hal ini dipahami dengan
sistem budaya dan agama mereka, baik itu orang Batak, Tionghoa, dan Dayak di
Pontianak selama mereka hidup dengan penduduk orang Melayu. Berbagai kelakuaan
mereka karena posisi mereka dimasyarakat yang tampak jauh dengan adanya
kualitas mereka miliki, baik itu disengaja dan tidak di sengaja tentunya dengan
rencana baim mereka terapkan.
Hal ini karena adanya berbagai
kehidupan budaya dan agama serta politik seksualitas yang hendak mereka
dapatkan sebagai jalan dari agama mereka saat ini di Indonesia. Berbagai hal
terkait itu juga dibuat, dimulai dari aspek kehidupan sosial, budaya dan agama
secara kolektif dilakukan.
Untuk menutup kebiadaban mereka
selama di Kalimantan Barat, hendaknya dipahami bagaimana mereka hidup dan
tinggal menjadi catatan bagi mempelajari masyarakat kampong, yang kini
berurbanisasi di perkotaan seperti Pontianak.
Pembangunan yang kerapkali dilakukan hendaknya menjadi dasar dari aspek seksualitas, serta kehidupan mereka di masyarakat secara nyata, akhir-akhir ini misalnya selama livestreaming di gereja, di dapatkan diskon misalnya, makanan kiriman dan rumah misalnya teknologi layar televisi (CCTV).
Untuk memahami kebaikan mereka sebagai manusia dan makhluk Tuhan, gereja
katolik MRPD Pancasila, dan Katedral misalnya akan berbeda dalam hal ini, menurut saya tanggapi sesekali (Orang Tionghoa dan Batak itu Siregar) ?
Politik ekonomi seksualitas,
dilakukan guna mendapatkan aspek ekonomi dan lainnya
jelas bagaimana menggunakan politik seksualitas mereka, antara Provinsi, Kota dan
Kalimantan Barat, dan perusahaan besar lainnya, dengan adanya kolektifitas
mereka selama bermasyarakat.
Ketika mereka hendak tidak bisa
berbuat apa-apa dalam politik dengan jabatan dan posisi mereka selama di
Pontianak misalnya, tampak mereka hidup dengan berkata dengan agama misalnya,
diperankan oleh orang biasa dan bukan pastor atau pendeta, berlagak ingin
mengurui (karakteristik) misalnya dan menasehati, padahal jika dipikir siapa mereka ?.
0 comments