Pada suatu tatanan sosial, berdasarkan ajarah agama dan moralitas
mereka terhadap aspek kehidupan budaya pada suatu ketika terhadap injil maka
filsafat menjadi penting dalam melihat berbagai perbedaan terhadap moralitas
dan agama mereka ketika hidup.
Budaya menjadikan mereka kokoh sebagai identitas mereka sebagai
masyarakat adat di Indonesia. Tetapi, moralitas menjadi dasar dari atas agama
berdampak pada moralitas dan agama mereka dalam setiap pekerjaan mereka
tetapkan.
Hal ini menjadi penting dalam melihat berbagai pandangan agama
Protestan – Islam di Indonesia, pada pangajaran kitab suci. Pada suatu budaya,
hal ini lekat dengan penanaman moralitas mereka terhadap kepentingan budaya
yang saat ini berasal dari kamatengan terhadap agama yang mereka terapkan
hingga saat ini.
Ketika hal ini menjadi penting dalam melihat berbagai kehidupan
budaya dan agama, sehingga moraliats bekerja mereka hilang hingga saat ini (Batak
HKBP), budaya makan orang hingga saat ini berasal dari kehidupan saat ini,
dengan adanya sistem kesehatan yang diterapkan berdasarkan asimilasi budaya,
dan persoalan agama mereka secara nyata baik itu pada masa kolonial Belanda –
Kemerdekaan.
Berbagai aspek kehidupan sosial budaya yang lekat pada moralita
mereka pada kehidupan agama dan budaya mereka hingga saat ini. Layaknya
bermimpi melampaui berbagai pekerjaan mereka sebagai layaknya perompak kapal.
Apa yang bisa dipahami dalam hal ini, dengan berbagai prilaku dan
karakteristik mereka serta apa yang menjadi model dari hasil genetika Jawa – Batak
(orang), catatan ini menjadi perubahan pada evolusi manusa, berdasarkan budaya
dan agama mereka sejak mereka hidup 1980an – 21 selanjutnya.
Hasil asimilasi budaya, dan kegiatan kotor mereka pada orang Batak
– Jawa – Dayak itu di Indonesia, dengan berlindung dibalik agama Katolik –
Protestan – Islam, Indonesia, tanpa terkecuali campur tangan dari orang
Tionghoa, dengan kehidupan budaya dan agama mereka selama hidup saat ini.
Politiks seksualitas, dan penyebaran penduduk berdasarkan
kepentingan ekonomi politik suatu wilayah di Kalimantan Barat, berdasarkan
aspek dan nilai-nilai budaya yang begitu bobrok di Pontianak, Kalimantan Barat,
secara fakta dapat menjadi kebijkana yang baik di hukum secara agama dan
Negara.
Ketika mereka menggunakan agam,a secara Islam, maka berubah
dinamis menjadi binatang begitu sebaliknya, hal ini menjadi pengalaman rohani
mereka pada orang Batak HKBP di Pontianak, Sihombing itu. Maka selanjutnya,
persoalan Islam kemudian dibahas pada aspek hidup ketika kepentingan ekonomi
yang menjadi kehidupan dan mata pencaharian mereka sebagai pendidik dan dokter
(makan orang), dari hasil seksualitas.
Ketika moralitas dan agama hilang, maka selanjutnya datang ke perkampungan
ketika di pendidikan diketahui dilakukan, maka selanjutnya datang pada RT 003
di Pontianak, Siregar - Marpaung - Sihombing itu tepatnya bukan orang politik, dan perompak kapal selanjutnya seorang pendidik - tenaga medis dapat dipahami bagaimana model kehidupan moralitas mereka, serta
agama yang mempengaruhi.
0 comments