MRPD Pancasila Berlindung Di Balik Tembok Agama, Masy. Adat & Sistem Pemerintah ?

11/04/2021

Memahami berbagai kepentingan ekonomi, sosial, politik dan paham ideology Barat serta berbagai persoalan sosial mereka di masyarakat, konflik sosial yang tampak dengan manusia itu sendiri. Hal ini jelas bagaimana kehidupan budaya, Pengal kepala, makan orang, dan kehidupan budaya di Kalimantan.

Berbagai aktivitas bertarung hingga menggunakan kebudayaan Barat, guna mendatangkan simpati dalam hal kecerdasan yang digunakan dalam hal ini karena tidak mampu secara ekonomi, politik dan memang dahulu sudah menjadi penggangu disetiap perkampungan, seksualitas, lingkungan pendidikan dan gereja, itu memang terjadi pada karakteristik orang Batak sebelumnya terutama Silaban di Pontianak, Kalimantan.

Karakteristik seperti itu, merupakan hasil dari pembangunan manusia yang tercipta sebagai manusia yang ingin diakui dan bergaul di masyarakat, jelas bagaimana mereka hidup dengan kondisi seksualitas mereka secara alami.

Berbagai hal terkait itu juga memang berada pada kecurangan kehidupan sosial budaya, pada kebudayaan orang Dayak, orang Jawa, dan Batak termasuk Tionghoa di Kalimantan yang memang betul terkesan biadab terutama pada buah dan akar dari kedua orang tua mereka secara manusia. 

Pada ngotot seksualitas (hawa nafsu) oleh sihombing itu, sementara inovasi secara agama penting, karena kehidupan keluarga pada masyarakat Jawa marpaung (seksualitas di Pontianak), produk apa yang bisa dijual, selain seksualitas yang diterapkan ketika itu, dan berkata bisa hidup orang ini " kepada saya". Apa yang di hancurkan melalui pendidikan di lokal, dan pendidikan yang tidak layak (djan - bong Tionghoa).

Pertemuan dengan orang yang begitu ngotot tidak hanya ada di berbagai lingkungan dan kesempatan terutama pada gereja di MRPD Pancasila (nama jalan), sebagai petugas partai (PDI Perjuangan) nyata dan sebagai contoh misalnya, tetapi bagaimana kehidupan awal mereka secara nyata di masyarakat, terutama pada orang Tionghoa di Pontianak, Kalimantan.

Hukum yang menjerat dengan keyakinan adanya cinta kasih (hukum gereja), guna mendatangkan simpati dari berbagai persoalan mereka di masa lalu, dan konflik sosial, konflik seksualitas, dan fitnah yang dilakukan oleh malau (Jawa, Yogyakarta itu) yang mereka terapkan, pada lingkungan keluarga di pendidikan pada seksualitas. 

Kasus bisa dilakukan dengan gugat menggugat agar generasinya pahami siapa mereka, jelas bagaimana mereka hidup sesuai dengan kebusukan, dan kepentingan ekonomi politik mereka sebagai manusia dan binatang, dan itu fakta 1990 - 2000, Kalimantan dan DKI Jakarta.

Ketika hal ini berada pada kondisi kepentingan ekonomi politik (Djan - genetika bong - Dayak) RT 003, tidak segan manusia itu Silaban menggangu setiap aktivitas pendidikan, dan ekonomi, dan sosial secara nyata dalam lingkungan Rumah Tangga, dan pendidikan Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Indonesia.

Hal ini telah menjelaskan dan  menjadi catatan seorang perompak kapal (seksualitas) di Pontianak, sebagai dokter dan pendidik tradisional budaya (makan orang), masih jauh dengan adanya modernisasi di Pontianak, Kalimantan, itu adalah hasil pendidikan seksualitas pada lingkungan keluarga tradisional dan pemikiran lokal masyarakat adat, dan persoalan di masa lalu di pedesaan.

Ntah moral dan etika serta budaya mana yang diterapkan dalam hal ini guna dipahami oleh publik, dan menjelaskan berbagai sistem ekonomi, politik, dan budaya dari sebuah perkampungan rumah yang mereka buat pada setiap kehidupan sosial di MRPD Pancasila, dan GKE Kalimantan itu.

Menarik sekali bagaimana memahami kehidupan sosial budaya mereka, yang hingga saat ini, memang membutuhkan perhatian, dan menjadi kompetisi yang baik terhadap resistensi mereka, jelas bagaimana untuk menonjol, dan bersaing dalam pendidikan di lokal, Pontianak, apakah kelebihan uang kertas memungkinkan.

Kondisi kehidupan sosial budaya, dan spritualitas yang terganggu memang berada pada aspek kehidupan agama yang melatarbelakngi kehidupan mereka sebelumnya. Melihat hal itu, maka akan berdampak pada kesehatan medis terutama mental mereka terhadap berbagai kelas sosial, status sosial, dan perjuangan kelas mereka secara tidak berdaya.

 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close