Filsafat, Kebutuhan, Dan Agama

2/27/2022

Biasanya akan diketahui bahwa siapa guru filsafat kita saat ini, kemudian bagaimana kita memahami arti kesuksesaan, bekerja, mobil mewah, dan rumah bagusnya. Nah, dalam suatu ilmu filsafat akan diketahui dengan baik, tetapi bagi pemikiran Jepang akan sangat berbeda.

Ketika kita melihat berbagai Negara itu maju, tidak seperti di Indonesia akan berada pada persoalan manusianya. Karena mental suatu masyarakat tentunya ada yang hidupnya untuk bekerja, belajar, menerima gaji dan lainnya.

Hal ini terus menerus akan menurunkan kondisi kesehatan manusia itu, baik itu secara akal sehat itu sakit, dan juga filsafat hal yang diluar kemampuan ilmu pengetahuan. Berbagai ahli filsafat seperti allan, Socrates, dan lainnya menyebutkan berbagai kebutuhan manusia yang tidak akan puas dalam sistem ekonomi mereka.

Hal ini memang berada pada persoalan persaingan manusia dan keburukan non manusia bagaimana mereka berpengetahuan, jail, dan menciptakan berbagai konflik sosial juga dapat dijelaskan dengan baik sesuai dengan kebutuhan mereka hingga saat ini.

Diantara persoalan kendaraan misalnya dapat dipahami bagaimana macetnya suatu perkotaan, daripada persoalan itu terjadi adanya kemacetan, dan konflik  di jalan raya dan berujung pada kecelakaan, dan masuk kantor polisi dalam hal ini akan terjadi tentunya.

Bagi sebagian Negara maju, ada yang lebih menyenangi naik kendaraan umum, seperti kereta bawah tanah, kereta cepat kalau Jakarta disebut dengan MRT, yang baru di bangun itu. Nah, dalam hal ini untuk meringankan berbagai persoalan masyarakat yang hendak memahami berbagai persoalan itu muncul adanya stress, depresi yang ada di Indonesia.

Biasanya orang yang memahami persoalan tersebut lebih baik mereka hidupnya ke hutan lebih baik, dan tidak bising dalam persoalan yang lebih luas lagi. Salah satu contoh kecil dalam memahami persoalan masyarakat terutama dalam menghadapi persaingan global berbagai Negara, tidaknya individu dalam hal ini menjelaskan agar investasi masuk, dan tidak adanya konflik sosial, baik itu disengaja dan tidak.

Hal ini hendaknya dipahami dengan adanya perubahan mental dan revolusi Industri yang diterapakan di Indonesia saat ini. Suatu gagasan yang menarik adalah, ketika berbagai pengamatan sosial, dan kebutuhan di masyarakat yang memiliki peran terhadap perubahan, tentunya tidak mudah dengan menciptakan berbagai hal terkait keinginan, ambisi, dan lainnya dalam hal ini.

Catatan terhadap seni dalam suatu proses kehidupan agama dan filsafat dapat menjelaskan berbagai halk terkait dengan sistem perubahan budaya dan agama dalam konteks spritualitas manusia atau masyarakat dan rakyat dalam suatu Negara.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close