Spritualitas, Budaya Dan Politik Di Perkotaan - Pedesaan 2002 - 2008

3/07/2022

Budaya dan agama menjelaskan berbagai hal terkait dengan moralitas masyarakat adat di sini, tentunya memiliki dampak terhadap kehidupan sosial, dan pekerjaan mereka secara baik dan tidak dalam hal ini kejujuran sebagai suatu bangsa masyarakat adat yang beragama dan berpendidikan.

Perubahan perkotaan dan dinamika sosial dalam kehidupan beekeluarga, gereja dan lainnya menjelaskan bagaimana mereka hidup berdasarkan adat istiadat, dan moralitas mereka sebagai bangsa pendatang, dan berekonomi.

Pembangunan suatu perkotaan akan menjelaskan keindahan kota, pengetahuan, dan budaya yang baik terhadap adanya manusia itu dalam berbahasa dan berkompetisi. Tetapi dalam hal ini menjelakan bagaimana mereka hidup di masyarakat dengan moralitas dan agama akan menjadi identitas mereka terhadap adanya kepentingan politik dan budaya.

Apa Yang Menjadi Penting Dalam Moralitas Beragama ?

Dalam suatu masa, suatu budaya yang tertua tentunya memiliki peradaban yang ada terlebih dahulu, maka dengan berbagai kemajuaan pengetahuan, moralitas dan spritualitas menjadi dampak baik terhadap keberadaan mereka serta kontribusi mereka sebagai non manusia (binatang), pada spritualitas agama yang diyakini.

Maka, dapat dipahami bagaimana sejarah orang, dan penyebaran agama yang berlangsung secara detail terhadap berbagai aspek kehidupan sosial mereka di masyarakat, dengan kehidupan sosial mereka yang berada pada ekonomi politik yang dijalankan berdasarkan mistik dan spritualitas.

Biasanya hal ini ada pada agama Budha – Protestan (penderitaan) yang menjelaskan kehidupan dan  segala kejahatan sekualitas, dan ekonomi (makan dan minum, keluarga), serta politik identitas yang menjadi awal kehidupan sosial mereka di Jawa dan Pontianak. 

Tetapi itulah masyarakat pribumi dan pendatang seperti Tionghoa (Budha), dapat dipetakan melalui berbagai aktivitas ekonomi, dan seksualitas serta medis mereka di masyarakat. Serta perusakaan kesehatan, melalui aspek pendidikan menjadi catatan keberadaan mereka di Pontianak dan pedesaan.

Apa yang terjadi pada tahun 1930an menjelaskan sebelumnya, adanya aspek kehidupan sosial, dan seksulitas di mulai berdasarkan catatan medis dan pendidikan di Pontianak, menjelaskan hal tersebut dengan konsep Ke Tuhanan dan manusia, merupakan awal dari moralitas dan politik di Pontianak menjelaskan hal tersebut dari kesalahan nenek moyang mereka sebelumnya, dan hingga sekarang.

Ada yang ingin menantang seperti agama Budha – Katolik (ketika sudah tua – berkeluarga), merupakan anggota militer, guna bertahan hidup dalam sistem ekonomi, dan budaya yang menempatkan moralitas dan agama sepritualitas (Orang Tionghoa) mereka di masyarakat, secara dasar menjadi catatan terhadap perjalanan dan moralitas yang hidup di Jakarta – Pontianak sebelumnya.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close