Revolusi Mental, Birokrasi, Politik Dan Ekonomi Perkotaan Di Indonesia

Sistem birokrasi perlu dipelajari pada masa Orde Baru, ketika sebelumnya dalam hal ini birokrasi di Indonesia masih dalam pembangunan Nasional, maka diketahui dengan adanya sistem pemahaman mengenai masyarakat kota terhadap politik ketika itu. Mereka harus mengambil uang, guna kebutuhan sehari – hari mereka pada sistem pemerintahan dan medis pada masa Ir. Soekarno sudah di lakukan.

Ketika hal ini jelas bagaimana saat ini alat – alat tukang juga hilang di pedesaan, yang memang layaknya dari penduduk disana, yang enggan bekerja pada masyarakat Cina. Untuk membalas berbagai hal terkait ekonomi itu, maka permainan birokrasi (pensiunan malang). 

Maka, dilakukan dengan adanya sistem ekonomi dalam pembangunan jalan untuk tidak di bangun oleh para bupati dan walikota, serta Gubernur. Hal ini menjelaskan adanya persaingan dan ketidaksenangan terhadap pembangunan ekonomi yang ketika mereka dapat dana pinjaman dari bank, hal ini menjelaskan adanya politik ekonomi dengan cara baru pada tahun 1980an – 1999.

Tetapi, adanya penyadaran terhadap politik dan ekonomi, sebagian elit politik sudah menerapkan ekonomi mereka di masyarakat dengan adanya ritel kecil pada sistem birokrasi ketika itu. Tidak tahu juga kalau di pedesaan, hal ini menjelaskan adanya perubahan perkotaan dan tata ruang serta jalan yang dibuat, guna mencari perhatian di masyarakat hingga saat ini.

Hal ini menjelaskan adanya sistem perubahan sosial di masyarakat pada penataan birokrasi yang terjadi ketika itu, memang berbeda dengan sistem agama Kristen dan non Kristen, hal ini menjelaskan adanya perbedaan terhadap masing – masing tokoh agama yang berdampak pada prilaku dan karakteristik masyarakat saat ini.

Maka, dari itu berbagai hal terkait dengan sistem pemahaman tentang agama dan ekonomi tentunya dalam sistem birokrasi yang akan memiliki perbedaan terhadap kehidupan sosial di masyatakat yang saat ini melekat pada kebudayaan lokal saat ini.

Berbagai hal terkait dengan sistem ekonomi yang menerapkan berbagai jasa transportasi, dan hasil hutan yang saat ini berdampak pada pemikiran baru dan ketidakpercayaan pada mereka yang masuk dalam sistem birokrasi yang lekat dengan adanya antek – antek pada birokrasi di masa lalu. 

Revolusi pada aparatur Negara, dan birokrasi dapat menjelaskan adanya revolusi yang saat ini berdampak pada tahun 2011 oleh Presiden Indonesia. Revolusi yang dibuat juga berdampak pada demokrasi di Indonesia, dan kepercayaan asing terhadap masalah sosial termasuk ilmuwan yang meneliti dengan teliti terhadap kehidupan sosial dan politik dalam suatu Negara. 

Menjadi perbandingan terhadap sistem birokrasi yang mereka terapkan dengan kepentingan ekonomi, pendidikan dan kesehatan  di masyarakat hingga saat ini. Pada masa itu pemilik modal yang berkuasa adalah birokrasi - elit politik untuk menerapkan sistem kekuasaan pada politik lokal, dan perdagangan serta ekonomi kotor. 

Tentunya yang berdampak pada orang Cina (Budha - Konghucu) - pribumi yang bekerja di pasar dan market serta perkantoran, dengan adanya persoalan ketidakmanusiaan terhadap sistem birokrasi di Kalimantan Barat tepatnya, dan perlindung pada kepercayaan agama tepatnya.