Keadilan dan pengadilan - Konflik agama akan diketahui dengan adanya budaya lokal bermula pada konflik agama dan etnik yang memiliki peran terhadap dinamika politik serta lainnya yang berdampak pada kehidupan budaya dan agama di Indonesia.
Maka, dalam hal ini budaya Barat menjadi aspek penting dalam
menekan berbagai perkara yang terjadi di Kalimantan hingga saat ini terjadi.
Berbagai hal terkait dengan budaya masyarakat adat nusantara, dengan perkara
atau penyembah berhala di pedesaan primitif misalnya.
Keputusasan menjadi awal dari setiap perkara terjadi, maka konflik
etnik, dan budaya Tionghoa dilakukan dengan adanya bukan musuh dalam hal ini
terhadap filsafat kebijaksanaan. Tetapi dalam setiap momen, agama menjadi awal
dari modernisasi manusia terhadap pengetahuan bahwa Barat menjadi penting dalam
melihat berbagai istilah yang diperoleh hingga saat ini.
Sehingga pemahaman mengenai agama, akan diketahui dengan olah
tangan, dan berbagai mental serta tubuh manusia menjadi penting dalam memiliki
gaya hidup yang mencerminkan agama kristiani di Indonesia hingga saat ini.
Indonesia penting sekali dengan berbagai hal terkait dengan budaya nusantara
dalam pemahaman sosial budaya di khususkan di Kalimantan, Papua, dan DKI
Jakarta. Persoalan tersebut tidak lepas dari kebudayaan lokal yang lekat pada
dinamika sosial hingga saat ini terjadi.
Agama dan budaya tidak menjadi baik ketika ajaran dan pola pikir
manusia dalam suatu Negara. Maka, pengetahuan barat akan kurang digunakan
karena dianggap budaya di Indonesia tidak baik kesan muncul.
Pemikiran budaya Barat pada pemikiran agama katolik telah lekat
pada pengadilan yang adil terhadap suatu masalah karakteristik masyarakat atau orang,
individu, dan kelompok mana yang baik dan tidak merupakan suatu pengadilan yang
baik dalam suatu tatanan negara dan Tuhan.
0 comments