Pendekatan Hubungan Industrial

9/01/2016

Kelompok dalam hubungan industrial dibedakan dari dua kelompok pendekatan. Kelompok pendekatan sebelumnya telah banyak menekankan pada upaya pemahaman, penjelasan, serta pengembangan gagasan-gagasan yang berkaitan dengan pekerjaan dan organisasi. Sementara hubungan industrial yang merupakan sebuah disiplin kajian tersendiri memfokuskan pada pengelolaan hubungan-hubungan kelembagaan (institusional), pengusaha, manajemen, pekerja dan pemerintah (Solomon,1992;Watson, 1997;Millis, 1994).

Hubungan industrial menjadi sebuah disiplin kajian tersendiri, karena berada didalam irisan diantara berbegai disiplin ilmu, seperti manajemen, ekonomi, sosiologi, politik, dan hukum. Kontribusi dan relevansi pemikiran sosiologis ke dalam kajian hubungan industrial sangat signifikan. Pemikiran dasar ini yang berkembang di dalam analisis-analisis tentang hubungan industrial mempunyai akar atau keterkaitan yang jelas dengan pendekatan sosiologis.

Pendekatan unitaris, merupakan pendekatan yang berkembang dalam hubungan industrial. Asumsi dasar dari unitaris menyatakan bahwa organisasi merupakan sekumpulan orang yang tergabung oleh satu wewenang dan satu kesetiaan pada organisasi serta memiliki seperangkat nilai, kepentingan dan tujuan bersama (Salomon,1992:285). Pendekatan ini telah dijelaskan dengan asumsi bahawa baik pengusaha, manajemen, maupun pekerja memiliki tujuan yang sama, yakni memperoleh produktivitas kerja yang optimal dan keuntungan. Tindakan-tindakan seperti protes massal dan pemogokan dipandang sebagai ganguan terhadap organisasi ancaman kesetiaan.

Meskipun pendekatan unitaris tak pernah menyinggung secara eksplisit prespektif sosiologis mana yang mempengaruhinya, namun pendekatan ini mempunyai semangat yang hampir menyerupai pendekatan-pendekatan kelompok pemikiran Durkheim. Kemudian, pendekatan lain dalam hubungan industrial adalah pendekatan pluralis, ini merupakan pendekatan yang paling popular. Pendekatan ini mempunyai perbedaan yang mendasar dengan unitaris. 

Sementara, menurut Fox, bahwa seorang ilmuwan hubungan industrial, pendekatan pluralis mengasumsikan bahwa setiap orang yang bergabung dalam sebuah organisasi terpilah-pilah ke dalam beragam kelompok sosial yang berbeda kepentingan, tujuan, dan kepemimpinan baik secara formal maupun informal (Salomon,1992).

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close