Humanisme lebih baik dipahami sebagai masa kini, dimana dilihat sebagai posisi yang subjek (manusia) dan sebagai bagian dari pusat gravitasi. Dengan mengambil inspirasi dan fenomenologi levinasian dan poststrukruralisme Foucauldian, dan humanisme yang kini berangkat dari kata “yang lain” atau “Liyan” dan berbagai struktur luaran yang memungkinkan untuk menemukan diri sebagai subjek.
Dalam kerangka seperti itu, kemanusia lantas bukanlah sebagai tujuan, melainkan suatu proses yang berkesinambungan. Humanisme adalah proses yang dinamis untuk memahami apa artinya menjadi manusia melalui hubungan dan dinamika perbedaan. Meski demikian, suatu pemahaman mengenai humanisme adalah juga sebagai proses dalam mempertahankan sikap kritis terus menerus yang tentunya dihadapkan pada suatu bagian dari alasan yang jelas.
Baca Juga :
Kemudian, sikap kritis sebenarnya ada pada sepanjang zaman dan yang terlindung dari suatu martabat manusia dari segala bentuk manipulasi, penjajahan, dan kesewenangan. Dengan demikian, pandangan mengenai humanisme dapat diartikan dalam setiap perbedaan pandangan yang dapat dikritisi sebagai bagian dari idealnya kemanusian dan kematangan evolusi.
0 comments