Pandangan suatu lembaga merupakan sesuatu yang objektif atau realitas eksternal sebagaimana yang dipahami mengenai Durkheim dengan pemahamannya mengenai persoalan social. Akan tetapi, dibalik focus yang disampaikannya merupakan hasil pembentukan social secara perlahan (a slow social creation). Hal ini bermula dari satu cara melakukan pekerjaan.
Hal yang menjadi lebih sering dan teratur akhirnya menjadi aturan untuk mengerjakan suatu pekerjaan apabila suatu lembaga sudah terbentuk maka orang akan mengorientasikan dengan sistim gagasan. Ciri sebuah lembaga dapat dipahami sebagai sesuatu yang eksternal dan objektif. Dimana konstruksi social terhadap lembaga tidaklah statis atau sekali dibentuk.
Konstruksi dapat diartikan secara terus menerus, dengan pemahaman mengenai proses konstruksi yang bisa diikuti oleh rekonstruksi atau bahkan dekonstruksi. Konsekunsi metode dari pemahaman dari diartikan sebagaimana dikemukakan oleh Berger,dkk. Hal ini, juga dapat dipahami melalui dimensi history yang mencakup dimensi pengetahuan dan empiri dalam suatu bentuk organisasi.
Sementara, perbedaan dari suatu Network menunjukkan jaringan mobilisasi sumber-sumber yang dapat dihadirkan oleh suatu lembaga. Sustansi ini, akan mengarah pada semua konstruksi dan sistim yang berlaku dengan suatu realitas social.
Dengan memahami Kecualian, konstruksi unggul yang mampu menghadapi tekanan-tekanan dari perkembangan social, ekonomi, sejarah, dan politik yang telah ada sebelumnya. Akan tetapi, yang dipahami dari sebuah Network bukan pada orangnya, tetapi jeringan orang tersebut serta interaksi dengan struktur social yang mendukungnya.
0 comments