Masyarakat Primitif : Suatu Kebudayaan Sebagai Pemikiran Wilayah Dan Praktik Kebudayaaan

6/28/2019

Kebutuhan akan ruang yang berbeda, merupakan salah satu nilai bersama dalam mengonstruksi dunia, dan berkurangnya control informal yang digantikan dengan fungsi birokratis. Dengan menghilangkannya tradisi yang berfungsi sebagai regulator pada berbagai tipe ragam rumah serta yang disesuaikan dengan konstruksi individu.

Pada masyarakat primitive, akan akan diketahui dengan masyarakat yang lebih cendrung homogeny, dimana kepercayaan sangat mempengaruhi kehidupan dan kebutuhan sosial. Sehingga, penggunaan ruang dan alat produksi juga cendrung seragam.

Sedangkan menuju pembentukan masyarakat modern memiliki penggunaan ruang yang semakin beragam disebabkan pemisahan agama dan kehidupan sosial, religius, dan sekuler, privat dan publik. Sehingga, pola-pola pemanfaatan ruang yang semakin beragam disebabkan pemisahan agama dan berbagai pemanfaatan ruang yang tegas.

Ketika, masyarakat modern kebudayaan dan sub kebudayaan hidup berdampingan, maka akan menimbulkan konsekuensi dalam pola penggunaan ruang. Karena, dalam pembedaan masih terdapat persamaan yang bersifat alamiah dari tempat tinggal, yang dianggap sebagai kebutuhan dasar. Gambaram masyarakat primitive akan tampak dimiliki kesamaan hubungan antara manusia dan alam.


Berbagai pengetahuan mengenai budayal, merupakan salah satu bagian dasar setiap manusia untuk mengetahui identitas suatu kebudayaan terhadap berbagai fungsi lingkungan alam bagi manusia itu sendiri. Karena, dalam hal ini berbagai kesinambungan dalam masyarakat akan memiliki peran terhadap ruang yang mereka miliki.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close