Teori Industrial Adam Smith

3/03/2020

Hubungan industrial mulai dikenal di Eropa pada pertengahan abad XVIII seiring dengan munculnya revolusi industri. Pada awal revolusi industri, hubungan industrial merupakan hubungan yang bersifat personal antara buruh dan pengusaha, bahkan hubungan yang terjadi bersifat kolektif.

Segala persoalan yang muncul akibat hubungan kerja itu diselesaikan secara pandangan melalui berbagai kinerja mereka. Revolusi industri yang mengakibatkan perbagai perubahan besar dalam berproduki. Sehingga mempengaruhi tatanan sosial di masyarakat, serta berdampak setiap para pekerja ketika itu.
Dengan adanya peningkatan produktifitas yang menghasilkan produksi yang membuat masyarakat berpindah, dan berurbanisasi, serta ke Negara yang terdekat. Perubahan, itu tidak lepas dari persoalan mencari berbagai faktor pendukung dari suatu masyarakat. Jika hal ini, memungkinkan berbagai paham berbeda terhadap dinamika masyarakat.
Perkembangan ini, tentunya mengakibatkan produktifitas yang berbeda dengan sebelumnya sertab perkembangan yang mengakibatkan perubahan dalam hubungan industrial. Berbagai hal terkait dengan pasca revolusi sampai pada abad XIX, ketika industrial mengalami perkembangan pesat di Inggris dan Eropa Barat, hubungan industrial semakin menjadi isu yang menonjol.

Berbagai persoalan, dinamika masyarakat yang memberikan peran terhadap suatu perubahan akan mengalami berbagai persoalan sistem sosial di masyarakat terhadap berbagai dampak perubahan industrial. Dimana, dalm hal ini pengaruh liberalisme terhadap hubungan industrial dapat dilihat dengan berbagai pandangan serta dampak dari sistem pengusaha yang juga mencari keuntungan yang lebih.
Dalam hal ini, terjadi ketimpangan sosial berdasarkan aspek yang berlangsung pada sistem industrial yang dipahami mengalami perubahan. Begitu juga persoalan kepentingan yang ada di masyarakat dengan mencapai titik temu dalam setiap perubahan sosial di masyarakat.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close