Tokoh Agama S. V. D Ordo (Chaos), Jakarta 1999 - Tionghoa Hakka - Hokkien modern, Indonesia

8/01/2022

Kalimantan Barat, Ilmuwan sosial akan memahami dengan konflik etnik pada tahun 1967, 1999 di Keuskupan Agung Pontianak, hingga pada masa Kolonial Belanda, dengan ragam suku yang terjadi pada masyarakat Tionghoa – Dayak, dan Madura terjadi.

Peran dalam agama terhadap penghapusan dosa manusia hanya bisa dilakukan, sedangkan bahasa merupakan kekuasaan yang berasal dari aspek manusia untuk menguasai. Sedangkan modernitas akan tampak dengan manusia melalui ilmu pengetahuan dan ekonomi Barat.

Pada tahun itu juga, ekonomi sosial akan meningkat ketika di DKI Jakarta, hal ini berasal dari masyarakat Tionghoa Indonesia. Ketika kepentingan ekonomi dan budaya ketika itu yang memegang peran penting pada sistem ekonomi barat, dan ilmu pengetahuan. 

Pada masa Yunani berbagai ahli filsafat di California seperti Habermas (pemikiran barat, Perancis) dapat menjelaskan keberadaan mereka terhadap konflik kekerasan etnik dan agama di Kalimantan Barat, Indonesia. 

Melalui suatu kesadaran manusia, berbagai ordo / chaos 1967 oleh Uskup Agung Isak Doera yang memahami berbagai konflik sosial terjadi akan dapat diuraikan berbagai dosa asal, seperti adam dan hawa dalam kisah kitab suci berdasarkan alkitabiah, hal ini berperan dalam kehidupan sosial masyarakat saat ini yang terjadi di Yunani kuno, merupakan suatu bentuk pemikiran agama dan duniawi.

Suatu kisah mengenai pengadilan akhir yang tidak satupun manusia dapat mencegahnya, kapan hal ini terjadi dalam sistem duniawi di wilayah konflik etnik, sosial, dan agama di Indonesia dengan ragam suku, bahasa dan budaya. serta bagaimana dosa asal mereka melalui adam dan hawa, yaitu kedua orang tua atau nenek moyang mereka dalam hal ini.

Bentuk sakramen yang sakral akan diketahui dengan adanya kekuasaan dalam suatu bahasa yang memunculkan suatu manusia ingin berkuasa, secara politik, ekonomi krisis 1999, pendidikan dan kesehatan di Kalimantan Barat. 

Sehingga pada sistem kebijakan saling menuding, menciptakan kesan yang buruk, dan lainnya pada sistem birokrasi, dan Negara, biasanya terjadi pada kelas sosial kebawah – menegah, bukan asal dari kehidupan priyayi (Indonesia).

Kekerasaan agama, dan seksualitas sering menjadi pengalaman bagi saya, ketika berada di Keuskupan Agung Pontianak, baik dalam setiap pergaulan, dan pendidikan serta organisasi, direncanakan atau tidak karena tidak kesenangan pada ekonomi. 

Yang dilakukan kolektif seorang oknum di MRPD Pancasila (sekolah st, petrus,  - Lembaga adat Tionghoa (orang Jawa) 1999 - 2000) Pontianak dengan moralitas pada keinginan seksualitas yang dramatis, dan HKBP silaban (orang), Batak  - Tionghoa Hakka  - Dayak hilir - hulu Kab. Landak dikarenakan ekonomi, dan kesehatan dimaksud dengan dosa asal adam dan hawa. 

Hingga pembinaan iman masing - masing ordo projo - Islam misalnya (PDI - P) Ordo paling tidak terkenal di Indonesia. Akibat dari ulah manusia atau darahnya sendiri, maka budaya orang Jawa (Lai - pontianak, kriminalitas, budak uang) masuk pada sistem keluarga, guna bertahan hidup. 

Dengan berbagai hal, terkait hukuman pada efek jera, terutama pada ekonomi (numpang hidup dan bertahan hidup, dan seksualitas (persundalan), Kotabaru - keluarga kudus, MRPD Pancasila 2000 - 2011, biasanya melalui pendidikan, dan organisasi keagamaan, hingga saling menuding.

Dihasilkan (orang, Tionghoa - Dayak - Jawa Hilir), untuk membayar penegak hukum, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia. Berbagai peristiwa yang terjadi di Kalimantan Barat, dan Jakarta 1999 pada setiap periode.

Salah memaknai agama kristiani dalam kehidupan sosial budaya, dan agama yang ingin menguasai, tetapi  makan dan minum orang Indonesia, bermasalah pada moralitas menarik di temui disini Pontianak - Jakarta, biasanya melalui politik agama guna memanfaatkan situasi, dan kondisi, atau direncanakan.

Hal ini menjelaskan ada kolektifitas dari setiap manusia terhadap kehidupan awal atau dosa asal yang berasal dari perebutan kekuasaan, dan harta benda dan tidak (seperti sumber daya alam dan hutan). Pada masa konflik etnik terjadi kolonial Belanda (Batak - Jawa - Dayak (orang), 1967 - 1999 dan Tionghoa. 

Hal ini tampak aspek kebinatangan mereka, baik itu tenaga kesehatan - (mistis) serta aspek psikologis dari kebuasaan kehidupan beragama mereka di Pontianak, Indonesia bermula. Apa yang dikerjakan adalah suatu kesia - siaan.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close