Demokrasi Akan Hidup Jika Menghindari “Politik Transaksional”

Persoalan politik di Indonesia merupakan salah satu sistem yang begitu dinamis. Banyak hal ketika politik dalam suatu pemilihan suara misalnya, hal ini merupakan salah satu komitmen dalam menuntaskan dan mewujudkan program yang telah dicanangkan. Dalam hal ini, jelas bahwa meskipun sistem dan tatanan sosial yang begitu cepat ini, tentunya akan menjadi perwujudan dalam melihat persoalan yang ada di masyarakat.

@copyright:images:google.com

Apa yang dibutuhkan ketika itu, merupakan salah satu bagian dari persoalan masyarakat. Ketika masyarakat membutuhkan apa yang menjadi prioritas misalnya, ada jenjang yang harus diperhatikan dari persoalan yang ada, misalnya jika kepentingan lain yang harus diperhatikan adalah kemana nasib kaum Milenial misalnya. Hal ini kedepannya yang merupakan hak dasar dari mereka untuk menjalani persoalan sosial mereka sebagai masyarakat, dan kebijakan tersebut kiranya dapat tersampaikan.

Sementara, Ketika politik menjadi dinamika berjalannya suatu sistem pemerintahan suatu Negara, maka yang dibutuhkan setiap pemimpin adalah integritas. Hal ini tentunya, agar tatatanan dibawah tidak berdampak. Hal ini sangat disayangkan, ketika yang terlibat banyak tersandera dari politik-transaksional. Persoalan ini tentunya harus menjadi perhatian, ketika mandat yang diberikan merupakan tugas yang harus diselesaikan dengan baik.

Hal yang begitu dinamis ini tentunya, dapat dilihat ketika perpolitikan dibeberapa era suatu pemerintahan mempunyai titik jatuh dan bangun, baik itu dimasa sebelumnya dan saat ini. Ini merupakan pandangan bahwa untuk melihat suatu sistem berjalan, tentunya dapat dilihat dari latar dari apa yang sudah dijalani. Politik transaksional misalnya, merupakan salah satu bagian dalam level yang harus diperhatikan setiap pemimpin untuk tidak terlibat dari kepentingan-kepentingan lainnya. Hal ini penting, untuk para pemimpin saat ini dan persoalan ini dalam menjaga nama suatu institusi tentunya.