Desa
merupakan salah satu bagian yang bersahaja maupun Desa yang telah berkembang
dan maju. Kemajuan teknologi khususnya transportasi, komunikasi dan media massa
telah menjadikan desa sedemikian transparan sehingga hampir tiada bedanya
dengan kota. Satu-satunya factor pembeda yang masih jelas adalah bahwa Desa
masih tetap berfungsi sebagai penghasil pangan (pertanian).
Faktor
pertanian masih dipandang sebagai factor yang menentukan cirri Desa. Ditambah
lagi kenyataan sejarah menunjukkan kecendrungan
bahwa pengindentifikasian Desa dengan pertanian semakin tidak tepat.
Jika dilihat Negara-negara maju , seperti Amerika, Jerman, Inggris, telah
banyak Desa yang jumlah petaninya hanya tinggal 10%, dengan kata lain, 90%
penduduknya sudah bukan petani lagi.
Baca Juga :
Apakah
masyarakat Desa di Desa semacam ini menurut Anda masih bisa disebut dengan
masyarakat petani? Pemahaman seperti tentunya yang mesti dipahami bahwa mareka
yang disebut gentlemen farmers sekalipun
petani bukanlah orang desa, melainkan orang kota. Dalam hal ini, Negara-negara
yang belum maju atau sepenuhnya belum
menjadi Negara Industri, tentunya mempunyai tujuan analisis statistic yang kurang
tepat untuk dijadikan pegangan mengingat ada kekurangan.
Definsisi
ini juga disampaikan oleh Koentjaraningrat, dimana secara garis besar yang
membedakan dua komunitas, yaitu komunitas besar dan komunitas kecil. Tetapi,
batasannya mengenai Desa adalah “komunitas desa yang menetap tetap di suatu
tempat”. Perlu diketahui, bahwa konsep secara sosiologis mengenai komunitas
di samping menunjukan adanya ikatan antara anggota tersebut dengan suatu daerah
tertentu (ikatan teritorial). Ataua yang menurut Koentjaraningrat tersebut,
dapat mencakup Desa pertanian maupun non-pertanian (misalnya Desa nelayan).
Baca Juga :
0 comments