Sistem Ekonomi Politik Yang Di Terapkan Di Kota Pontianak

3/06/2021

Semakin umat beragama di Kota Pontianak, maka dengan senang berbagai aspek kehidupan mereka di masyarakat dengan peletakan ekonomi sebagai dari aspek kelas sosial yang diterima di masyarakat, karena dalam hal ini berbagai kebutuhan masyarakat, terutama kelas pekerja hanya dimanfaatkan oleh yang memiliki koalisi dalam ekonomi politik.

Berbagai aspek keagamaan yang bisa diterima dengan kebudayaan yang disampaikan dengan berbagai hubungan terhadap pembangunan misalnya, akan tampak dengan pelaku politik yang dibangun sejak masa Kota Pontianak berdiri.

Kedatangan orang-orang dengan program transmigasi, dan pekerja akan dipahami dengan berbagai koalisi ekonomi politik yang mereka terapkan, berdasarkan aspek kebutuhan yang perlu dicukupi dengan berbagai dinamika budaya politik mereka.

Sehingga, dalam hal ini mereka berperan seperti hubungan ekonomi politik yang berlangsung dengan peran sosial budaya yang meletakan berbagai aspek kehidupan ekonomi di masyarakat. Misalnya dalam aspek sosial budaya mereka, belum bisa diketahui untuk masuk pada kelas medis dan pendidikan hal ini dikarenakan berbagai persoalan terhadap dinamika sosial yang memiliki peran dari hasil persaingan di lingkungan pendidikan, dan masyarakat.

Hal ini dapat diperoleh dengan dinamika politik yang berlangsung dengan aspek politik dibangun, dengan peran orang tua mereka, dalam suatu pembicaraan yang telah dilangsungkan. Maka, dari itu berbagai hal terkait dengan persaingan politik, dimulai dari hasil rekayasa sosial, yang berdampak pada kepribadian manusia itu sendiri.

Perlakuan mereka pada orang Batak Kristen dan Tionghoa, telah menjelaskan berbagai posisi mereka di masyarakat, ketika hasil dari data yang diperoleh selama di Kalimantan Barat. Bagimana dengan Sumatera, dengan kondisi yang mereka terapkan dari hasil persaingan mereka di masyarakat.

Temuan, prilaku mereka di masyarakat orang-orang itu dimulai dari menyebutkan tokoh politik Nasional, hingga mencapai istilah “Bapak angkat Sutarmidji, Mhum". Perkataan itu yang tidak layaknya untuk disebutkan, dalam suatu pendidikan pada anak-anak merupakan hasil pendidikan seksualitas yang diajarkan dirumah Sihombing (Silaban), Marpaung Kota Pontianak.

Hal ini jelas dengan dedikasi, yang profesi mereka terapkan hingga menjadi bagian dari pembelajaran hidup beragama layaknya Kristen. Berbagai aspek selanjutnya, pada peran mereka dalam budaya sebagai jalan dari hasil perolehan yang mereka ajarkan pada pendidikan agama mereka.

Untuk menyiapkan generasi yang baik itu, tentunya pada aspek Marga Siregar untuk tidak semena-mena di lingkungan masyarakat, dan di lingkungan Rumah tangga, atau dengan menciptakan konflik dengan pembicaraan yang hanya diketahui segelintir orang, meskipun tanpa bukti apapun. Hal ini jelas, bahwa berbagai persoalan konflik selama dilingkungan agama Katolik, telah diciptakan pada MRPD Pancasila, dengan menjadi persoalan dari ekonomi mereka.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close