Tamu Rumah, Prilaku Dan Karakteristik Suku Batak - Jawa Kristen Protestan - Katolik

4/18/2021

Orang Batak, dipahami dengan orang yang bringas dalam berbagai hal terkait dengan aspek kesehatan dan pendidikan. Hal ini jelas, jika mereka tidak membuat masalah mengenai ajaran agama mereka, maka resistensi menjadi dasar bagi mereka hidup sebagai perompak.

Berbagai hal terkait dengan aspek suku Batak Sihombing, (Kristen, Islam) bersama dengan Orang dayak, orang Jawa misalnya jelas sekali bagaimana mereka berkoalisi antar orang, baik itu kesehatan dan pendidikan mereka lakukan.

Salah satu dasar manusia yang datang untuk berurbanisasi, dengan mata pencaharian yang mereka terapkan ketika datang ke Kalimantan. Akan sangat jelas bagaimana, mereka memahami mengenai persoalan agama, dan seksualitas mereka.

Tanpa disadari berbagai persoalan terkait dengan hal ini menjadi masalah juga bagi orang tionghoa yang berada di Pontianak, bagaimana mempelajari kehidupan mereka. Bagaimana mereka bekerja, dan merencanakan berbagai aspek kehidupan dan kematian pada aspek kesehatan.

Hal ini, dapat ditemui di Pontianak, Kalimantan Barat. Berbagai hal terkait dengan aspek kehidupan mereka sebagai manusia. Berbagai hal terkait pendidikan karakteristik mereka di rumah akan jelas bagaimana seksualitas menjadi dasar bagi mereka hidup dengan mata pencaharian mereka.

Di temui, hanya marga Siregar (Katolik) yang dapat menjadi aspek bagaimana mereka berbuat di lingkungan tempat tinggal. Sebut saja, ketika berada pada RT 003 akan jelas bagaimana mereka tinggal dan bagaimana mereka membuat api.

Dengan demikian, berbagai persoalan aspek kesehatan dan pendidikan akan jelas bagaimana Orang Batak hanya bisa menjadi masalah diberbagai wilayah yang ada. Hal ini jelas dengan apa yang mereka rencanakan dimulai dari konflik sosial, konflik politik, serta ketika Demokrasi.

Hal ini, tentunya dengan masalah kader-kader PDI Perjuangan di Kota, dan Pedesaan, tidak jauh berbeda ketika mereka berbicara seperti kader asal Landak itu (laki-laki, (Sanen), (Golkar) yang memang berada pada kondisi agama dan budaya, ketika berkoalisi Golkar. Kalah di Politik, maka diketahui sebagai Golkar Pengkhianat. Persoalanya sederhana, untuk bisa naik dan mengakses ekonomi politik suatu wilayah.

Berbagai pekerjaan mereka, akan sangat jelas dengan aspek pendidikan mereka terapkan diberbagai wilayah, yang hendaknya menjadi dasar dari kepentingan politik, dan rencana konflik menjadi bagian dari penggunaan media sosial, dan di masyarakat sebut saja Malau itu, Orang Jawa kan?, Yogyakarta, tidak jauh pada partai PDI Perjuangan itu (kader). Jika tidak patuh, pasti polisi menjadi bagian dari senjata mereka. Tidak heran saja.

Ketika masa politik selesai, ada seorang bapak adalah orang Jawa, bagaimana menjelaskan mengenai peneliti LIPI, akademik dan lainnya bahwa mereka adalah orang-orang dalam kondisi sakit. 

Tidak menanyakan siapa nama Bapak itu?, karena biasa datang saja  kerumah, aspek kesehatan itu juga digunakan untuk menjatuhkan mental manusia. Itu adalah alat politik mereka di Indonesia, Kalimantan Barat, bagaimana di DKI Jakarta.


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close