Budaya malu (Barat) menjadi gagasan terciptanya suatu politik seksualitas
yang disampaikan melalui tubuh manusia. Hal ini jelas dengan berbagai pandangan
dan gagasan mengenai bentuk fisik yang telah dibentuk sejak masa kolonialisme.
Rasa malu seksualitas menjadi pembelajaran bagi mereka untuk
memahami sistem sosial mereka di masyarakat, Negara, dan Agama. Dalam tiga hal
ini, maka yang menarik untuk dibahas adalah mengenai agama, karena sistem agama
ini yang seringkali terjadi adanya politik agama yang menyesatkan bagi doktrin
agama lainnya seperti Islam di Indonesia.
Karakteristik masyarakat orang Batak Sihombing, Silaban telah terjadi sering perlawanan
terhadap lingkungan mereka di masyarakat, serta tiada kontribusi terhadap
berbagai bidang kecuali seksualitas (Kristen, Katolik dan Islam, Indonesia), mengamati politik yang terus
melaju pada politik seksualitas, menjadi pendidikan dan pengetahuan terhadap
ragam untuk bertahan pada era produksi mereka, tiada kemaluan itu.
Budaya malu, pada budaya Barat sangat kental hal ini menjadi tanda
akan adanya Negara itu sebagai identitas di masyarakat. Yang dalam hal ini
paling berprestasi mengenai politik seksualitas adalah Orang Batak Sihombing (Jawa,
Marpaung) keindahan tubuh apa yang bisa disampaikan, karena turunan yang diterima berdasarkan seksualitas terhadap
kontribusi mereka di masyarakat, Ekonomi (2011 berlanjut).
Berbagai pemahaman itu, muncul suatu gagasan terhadap budaya yang
melekat pada budaya Batak dan Jawa itu menjadi penting terhadap pengaruh
pengetahuan terus berkembang, tidak hanya itu saja ketika berbagai hal ketiadaan
mereka di masyarakat.
Untuk menjadi penting terhadap kebudayaan Jawa itu, maka muncul
adanya moralitas yang disebut pada aspek perubahan budaya seksualitas pada
masyarakat saat ini. Politik tubuh, merupakan hasil dari perbuatan yang mereka
lakukan dan diterima berdasarkan hasil spritualitas mereka selama di
masyarakat, Negara, dan Tuhan.
Pada aspek kesehatan mengenai seksualitas, maka Siregar dapat
dipahami adanya perusak pada budaya asimilasi itu dengan mengkonsep berbagai
pengetahuan kesehatan terhadap dinamika politik mereka lakukan, hal ini tidak
heran apa yang menjadi perwujudan dari turunan mereka saat ini.
Kehadiran mereka sebagai
subhuman jelas akan terjadi melalui berbagai aspek yang diketahui melalui konflik
yang dibuat oleh Siregar, menjadi babak baru pada konteks politik sekualitas,
serta konsumsi mereka terapkan, dengan hal ini tidak heran jika rasa malu hilang
pada Orang Batak Sihombing itu.
Memasuki perkampungan dalam suatu konflik, akan tampak pada
politik seksualitas, dan ekonomi yang mereka lakukan sepanjang kehidupan mereka
selama ini. Menjadi penting bagi mereka, dibalik kebiadaban mereka hingga saat
ini,
Secara agama, aspek manusia itu dibentuk berdasarkan rasa ke Tuhanan yang diketahui dengan apa disebut dengan Gereja Pancasila MRPD dapat menampung oknum
itu dalam sistem konflik yang mereka perbuat, serta moralitas mereka, pada
aspek pendidikan dan kesehatan di Kota Pontianak. Prilaku kejujuran dalam
bekerja, dan tidak jujurnya hanya birokrasi dapat diketahui dari hasil penarik pajak untuk itu.
0 comments