Mobil Mercedes - Benz, Masa Sultan ?

5/09/2021

Berbagai kemajuan pengetahuan, dari berbagai Negara seperti Jerman, Amerika, Jepang telah meluncurkan berbagai mobil yang baik untuk dikendarai dan diciptakan berdasarkan karya yang baik untuk diproduksi. Hal ini jelas dengan berbagai istilah yang dibuat dengan adanya, Replika mobil pertama di dunia dari Mercedes-Benz kini tengah dipamerkan di Museum Nasional Indonesia, hingga 15 Februari 2020 yang lalu.

Tapi taukah kamu, mobil pertama itu pernah dimiliki oleh orang Indonesia? Yap, pemiliknya adalah Sultan Surakarta atau Sultan Solo saat ini, Pakoe Boewono X. Kala itu, mobil yang bernama Benz Victoria Phaentom itu dipesan melalui perusahaan yang berlokasi di Passer Besar, Surabaya.

Benz Victoria Phaentom pun diimpor dari Eropa dengan harga 10.000 Gulden pada tahun 1894. Mobil milik Pakoe Boewono X itu memiliki kapasitas 2.000cc yang bertenaga 5 hp dan dilengkapi dengan ban karet yang keras, selama 17 tahun juga baru dipamerkan kembali produk terbaru dari Mercedes Benz.

Mobil ini hadir setelah delapan tahun sebelumnya, Carls Benz mengajukan paten kendaraan bermotor roda tiga yang diciptakan pertama kali di Berlin, tepatnya pada 29 Januari 1886. Sejak saat itu, mobil pertama yang juga bernama Benz Patent-Motorwagen menjadi simpol kepioniran dari semangat kesempurnaan.

Selain itu, kendaraan roda tiga itu menunjukkan bahwa mobilitas telah mencapai era yang baru. Tenaga Benz Patent-Mtoorwagen bersumber dari emsin 954cc satu silinder 4-langkah.

Sementara desain kendaraan ini sudah memiliki beberapa fitur utama yang bisa ditemukan pada sebagian kendaraan dengan mesin pembakaran internal saat ini. Termasuk kruk as (Crankshaft) dengan penyeimbang, pengapian listrik dan pendingin air. Unit ini bisa menghasilkan tenaga maksimal sebesar 0,55 kW pada 400/menit.

Pada masa itu, mesin ini terbilang sangat ringan dengan berat sekitar 100 kilogram. Mobil ini butuh bahan bakar bensin sekitar 10 liter untuk setiap 100 kilometer perjalanan. Fitur khas lain dari mobil ini adalah bak mesin terbuka, katup intake yang bisa digeser dengan gagang yang eksentrik, katup pembuangan yang dioperasikan oleh cakram cam, pelatuk pada klep dan pushroad, serta menggunakan sistem pelumasan tetes.

Rancangan Benz pada saat itu menggunakan roda yang sangat besar yang dipasang secara horizontal pada sasis. Pasalnya, jika dipasang secara vertikal, dikhawatirkan adanya efek giroskopik akan mengganggu kemudi dan stabilitas kendaraan.

 

 

 

 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close