Binatang Bunglon, Di Balik Karakteristik Orang Batak Silaban Abad 21

6/12/2021

Kemajuan pengetahun sosial ekonomi telah melibatkan berbagai suku di lokal, Pontianak seorang perompak kapal, dan pendidik atau dosen, dan guru serta dokter (makan orang). Hal ini jelas bagaimana masing-masing keluarga mereka berevolusi seperti binatang bunglon diletakkan pada sebuah kendaraan 2010-2021.

Binatang Bunglon akan selalu berubah warna, dimana mereka berada jelas bagaimana mereka hidup dengan kitab, dan perubahan ekonomi politik, hal ini sebagai jalan akan kegelapan dan cahaya mereka selama hidup berbudaya dan agama 2011.

Sebut saja, dari tata cara kehidupan beragama mereka sebagai Kristen dan Islam, dan hal ini jelas bagaimana kemudian pembangunan ekonomi menjadikan mereka hidup di Kalimantan, dengan kebiadaban seperti manusia yang hendak dipahami dalam persoalan suku Batak di Kalimantan Barat, Siregar - Tionghoa, Pontianak Indonesia. 

Pada masa Presiden Jokowi ke 7, kebiadaban itu tersembunyi karakteristik mereka yang buruk, serta pendidikan dan nilai agama yang tidak baik, hasil evolusi mereka sebagai manusia. Kendaraan yang dikenakan tampak dari hasil yang diperoleh dari kelancangan budaya melayu di Kalimantan. 

Pertemuan budaya, hendak dipahami dengan baik bagaimana manusia itu hidup dan beragama dengan baik di masyarakat dan dilingkungan pendidikan. Berbagai pandangan budaya dan agama di Indonesia, jelas bagaimana mereka hidup dengan cara binatang, untuk karakteristik mereka, begitu juga status sosial yang didapatkan.

Hal ini dapat ditemui bagaimana mereka berevolusi dan mendapatkan hasil sistem produksi mereka dari sistem ekonomi politik, pajak di masyarakat, serta hasil pembendaharaan mulut manis itu, serta seksualitas orang Jawa, Marpaung jelas bagaimana dinamika politik berlangsung dengan rasa kemaluaan itu yang baik di masyarakat.

Dengan adanya dilema dengan identitas diri antara Orang jawa dan Orang batak, maka mereka hidup dengan status sosial yang dipunyai sebagai habitatnya sebelumnya Orang Batak, makan orang jelas bagaimana mereka hidup dengan sistem budaya yang mereka terima di berbagai wilayah di Indonesia.

Cara mereka hidup, tiada kata dengan seksualitas guna menjadi catatan bagaimana sistem ekonomi mereka dapatkan selama di Kalimantan Barat, dengan ketiadaan dan taat akan Tuhan, serta lainnya dari hasil konflik sosial yang dibuat, jelas menjadi catatan  bagian dari sistem budaya dan peradaban pembangunan para suku Batak Sihombing dan Jawa serta Dayak - Tionghoa di Kalimantan Barat.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close